RADARSEMARANG.COM, Semarang – Penjurian lapangan Lomba Kampung Hebat telah berakhir pada Selasa (7/2). Sebanyak 12 RW kembali dikunjungi tim juri. Tak mau kalah dengan kampung-kampung yang telah dinilai sebelumnya, warga di 12 kampung ini menunjukkan kelebihan-kelebihan mereka pada juri.
Tim juri kategori Kampung Urban Farming kemarin mendatang Kelurahan Bugangan RW 03, Kelurahan Rejosari RW 05 dan Kelurahan Lamper Tengah RW 08. Tim Kampung Pro Lingkungan menuju Kelurahan Ngijo RW 04, Kelurahan Mangunsari RW 01 dan Kelurahan Gunungpati RW 02.
Kemudian tim Kampung Kreatif dan Inovatif menilai di Kelurahan Srondol Wetan RW 17, Kelurahan Pekunden RW 02 dan Kelurahan Purwodinatan RW 03. Sedangkan tim juri Kampung Sehat berkesempatan ke Kelurahan Candi RW 05, Kelurahan Sambiroto RW 04 dan Kelurahan Palebon RW 06.
Di Kelurahan Bugangan RW 03, “virus” urban farming sepertinya sudah menyebar ke masyarakat. Tanaman sayur tidak hanya tumbuh di kebun-kebun khusus. Tapi juga ada di sepanjang gang dan rumah warga kampung masa kecil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu. “Kami meminta warga meskipun sedikit harus ada tanaman sayuran di rumah masing-masing,” kata Ketua RW 03 Kelurahan Bugangan Agung Hardjito.
Warga Kelurahan Purwodinatan RW 03 memaparkan kampung mereka yang juga dikenal sebagai Kampung Bustaman. Wilayah ini dikenal sebagai kampungnya pedagang sate dan gule kambing. Keberadaan MCK komunal penghasil biogas juga menjadi unggulan di Bustaman.
Sedangkan di Kelurahan Srondol Wetan RW 17, warga mengunggulkan enam macam kreasi. Yakni rajut, sulam pita, de coupage, batik, sulam perca dan daur ulang sampah. Ketua RW 17 Pujo Adi Herlambang mengatakan, secara rutin dan terjadwal, warga berlatih berbagai kreasi tersebut di pendopo Galery G17. (ton)