RADARSEMARANG.COM, Semarang – Penjurian lapangan Lomba Kampung Hebat 2023 dimulai Senin (27/2). Sebanyak 80 kampung telah lolos seleksi tim juri RADARSEMARANG.COM mulai dikunjungi tim juri. Warga antusias memamerkan keunggulan wilayahnya masing-masing di hadapan juri.
Kemarin, ada 12 kampung yang dikunjungi 4 tim juri secara bergiliran. Tim Kampung Urban Farming mengunjungi RW 04 Kelurahan Sekaran, RW 04 Kelurahan Kandri dan RW 10 Kelurahan Wonolopo. Rombongan Kampung Pro Lingkungan menilai RW 01 Kelurahan Pendrikan Kidul, RW 02 Kelurahan Brumbungan serta RW 15 Kelurahan Tanjung Mas. Selanjutnya untuk Kampung Kreatif dan Inovatif di RW 06 Kelurahan Gisikdrono, RW 03 Kelurahan Ngaliyan dan RW 02 Kelurahan Wates. Serta tim Kampung Sehat menuju RW 07 Kelurahan Ngesrep, 03 Kelurahan Sumurboto dan RW 03 Kelurahan Padangsari.
Hujan yang sempat mengguyur Kota Semarang tak menyurutkan warga dalam menerima tim juri. Di Kelurahan Ngesrep, juri Kampung Sehat langsung diajak berkeliling meninjau lokasi yang menjadi unggulan. Seperti percontohan rumah sehat, tempat gym bersama hingga gazebo yang digunakan sebagai gedung serba guna. Selain meninjau lokasi, tim juri juga mengecek administrasi PKK, terutama yang berkaitan dengan stunting, gizi balita, dan program KB.
“Kami bangga dengan lolosnya kelurahan Ngesrep RW 07. Hal ini membuktikan bahwa apa yang disampaikan saat seleksi daring kemarin memang apa adanya yang ada di kampung,” kata Ketua RW 07 Kelurahan Ngesrep Sri Adiati
Di Kelurahan Padangsari, taman toga menjadi potensi unggulan yang ditonjolkan oleh warga. Ketua RW 03 Kelurahan Padangsari Budi Harjo mengatakan, Lomba Kampung Hebat menjadi pemacu semangat warga. Ia berharap kampungnya bisa menjadi percontohan untuk kampung lainnya.
Untuk Kampung Kreatif dan Inovatif, RW 06 Kelurahan Gisikdrono dan RW 03 Kelurahan Ngaliyan mengandalkan gerakan sosial yang dilakukan warga untuk membantu warga lainnya. Di Gisikdrono, terdapat program JKW (Jaminan Kesejahteraan Warga) dan Bank RW. Sedangkan di Ngaliyan ada Gerakan Seribu Rupiah (GSR). Warga di dua kampung ini mengumpulkan uang secara sukarela untuk selanjutnya diwujudkan bantuan sembako bagi warga yang membutuhkan. Selain itu juga ada pinjaman modal usaha untuk warga, tanpa jaminan dan tanpa bunga.
“Program ini sudah ada sejak sebelum Lomba Kampung Hebat, jadi memang tidak dibuat hanya untuk lomba, tapi memang sudah dilaksanakan warga sejak dulu,” tutur Ketua RW 06 Gisikdrono Daryanto. (rid/ton)