RADARSEMARANG.COM, Semarang – Kelompok wanita tani (KWT) bisa mempertahankan ekonomi keluarga yang menurun akibat pandemi Covid-19. Ibu-ibu yang tergabung dalam KWT Kembang Kerep Loh Jinawi belajar cara berswasembada pangan melalui lahan yang terbatas. Mereka cukup memanfaatkan pekarangan rumah di RW 02 Kelurahan Bambankerep, Kecamatan Ngaliyan.
Lurah Bambankerep Agung Susilo menjelaskan, KWT Kembang Kerep Loh Jinawi berdiri pada 2019. Saat itu ada warga yang menghibahkan lahannya untuk dijadikan lahan bercocok tanam oleh KWT Kembang Kerep Loh Jinawi. “Ada RT di RW 02, Kampung Pucung yang sangat aktif dalam menggiatkan upaya swasembada pangannya, yaitu di RT 03 RW 02,” tuturnya.
Penanggungjawab Kampung Urban Farming RW 02 Bambankerep Ahmad Rubadi mengatakan, KWT Kembang Kerep Loh Jinawi menitikberatkan penanaman sayur-sayuran baik secara hidroponik maupun media tanah. Sayur-sauyran yang dibudidayakan di antaranya bayam, bayam brazil, kangkung, sawi pahit, sawi sendok, selada hijau, selada merah, terong, tomat, ocra, seledri, cabai, dll.
Di dalam perkembangannya dengan bantuan dari Dinas Pertanian dan Dinas Ketahanan Pangan, KWT Kembang Kerep Loh Jinawi berhasil mendirikan bangunan green house di lahan baru yang difungsikan sebagai rumah bibit. “Adapun tujuan dari rumah bibit ini adalah untuk bisa bernilai ekonomi dengan cara memperjual belikannya melalui online maupun ofline,” kata Rubadi.
Keberadaan KWT Kembang Kerep Loh Jinawi dapat menambah penghasilan warga. Sebagian hasil panen KWT Kembang Kerep Loh Jinawi disumbangkan atau dibagikan kepada warga melalui program Julikah (Jumat Peduli Insya Allah Berkah). (ton)