RADARSEMARANG.COM, Semarang – Sebuah tanah kosong di wilayah RT 02 RW 03 Kelurahan Salaman Mloyo, Kecamatan Semarang Barat sempat membuat gundah warga. Lahan tersebut selama bertahun-tahun terbengkalai. Tanaman liar dan semak-semak tumbuh subur. Tapi kini pemandangan tersebut sudah berubah total.
Warga sepakat membentuk Kelompok Wanita Tani (KWT) Keboen Q-ta. Kelompok ini menaman berbagai sayuran di lahan kosong tersebut. Ternyata hasilnya mampu menambah pendapatan warga.
“Dari tanah kosong yang tidak terawat dapat menghasilkan cuan,” tutur Penanggung Jawab Lomba Kampung Hebat RW 03 Kelurahan Salaman Mloyo Giri Nugroho. RW 03 Kelurahan Salaman Mloyo tercatat sebagai peserta kategori Kampung Urban Farming.
Keberadaan KWT Keboen Q-ta mampu menyemagati warga untuk menerapkan urban farming. Anggota KWT menanam sayuran hidroponik dan organik untuk memenuhi kebutuhan warga sendiri dan sekitar.
Mereka juga memelihara ikan serta tanaman buah dalam pot (tabulampot). Setiap anggota lantas didorong dapat mengolah hasil tanaman menjadi produk yang lebih bernilai ekonomis.
“Kami ingin menjadikan wisata belanja sayur segar, ikan dan kuliner di wilayah Kelurahan Salaman Mloyo,” tuturnya.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu saat masih menjabat sebagai wakil wali kota Semarang sempat mengunjungi kampung ini. Mbak Ita ikut panen sayuran bersama warga. (ton)