RADARSEMARANG.COM – Lomba Kampung Hebat 2022 memang telah usai. Tapi warga RW 07 Kelurahan Kemijen masih terus berkreasi untuk mewujudkan kampung yang nyaman. Salah satunya dengan membangun pos kamling baru. Seperti apa?
Sebanyak 25 warga RW 07 Kelurahan Kemijen yang dipimpin Camat Semarang Timur Kusnandir bersama Lurah Kemijen Bambang Sumbodo langsung bersorak setelah kampungnya diumumkan menjadi juara III Lomba Kampung Hebat 2022 kategori Kampung Pancasila. Tidak rugi mereka jauh-jauh datang dari Semarang Timur ke Lapangan Taman Bumi Rejo, Kelurahan Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik Minggu (4/12) lalu.
Meski Lomba Kampung Hebat telah selesai, warga tidak mau berhenti Bergerak Bersama. Tiga hari usai pengumuman pemenang, Rabu (7/12) mereka berkumpul di bantaran sungai Banjir Kanal Timur (BKT) yang perbatasan langsung dengan rel kereta api. Di lokasi ini, warga ingin membangu pos kamling sekaligus pos jaga perlintasan rel tanpa palang pintu.
“Hasil uang pembinaan akan dibuat pos karena pos kamlingnya kurang dan akan dijaga oleh warga secara swadaya. Nantinya kayak jembatan sukarela di Tlogosari itu lho mas,” kata Ketua Panitia Kampung Pancasila RW 07 Kemijen Dedi Yuli Kiswadi.
Setelah pos kamling jadi, rencana selanjutnya membuat lokasi bazar UMKM. Lokasinya di bantaran BKT. Keberadaan bazar UMKM ini tentu akan menarik bagi warga yang berolahraga di bantaran BKT. “Rencananya seperti wisata apung di BKB,” kata Dedi sambil menunjuk area bantaran.
Namun rencana tersebut memang masih harus dibahas lagi secara matang. Sebab area calon lokasi bazar berada di bawah tanggung jawab Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) serta di daerah tersebut ternanam pipa-pipa gas dari Pertamina. Warga berencana meminta izin resmi ke BBWS dan Pertamina. “Posnya portable, tidak permanen, dan multifungsi. Kita tunggu respons dari BBWS dan Pertamina. Sebelumnya kita sharing ke pak lurah dulu untuk pengarahan,” katanya.
Bambang Sumbodo menambahkan, harapan ini harus dimatangkan terlebih dahulu. “Rencananya disusun dulu desainnya, lalu kita rembug ke Pertamina, BBWS, dan KAI,” katanya.
Pihaknya akan menggandeng DPU dan dinas terkait untuk merapikan rumput dan mengeruk sedimentasi. “Kalau perizinan oke, keamanan nanti kita bareng-bareng Linmas,” katanya.
Diakuinya, dampak Lomba Kampung Hebat sangat signifikan dirasakan warga RW 07. Apalagi setelah dinyatakan sebagai juara. Warga makin guyub. Gotong royong dan musyawarah untuk menyelesaikan masalah makin sering dilaksanakan.
Perlu diketahui, Kampung Pancasila RW 07 Kemijen terdapat dua tempat ibadah yakni gereja dan musala secara berdampingan. Kampung ini juga didiami berbagai macam suku, seperti Ambon, Madura, Padang dan Jawa. Mereka terbukti bisa hidup rukun, saling toleransi dan menghormati perbedaan.
Warga RW 07 Kemijen membuat kegiatan rutin tentang lintas agama, pondok pintar untuk belajar online anak usia sekolah. “Kami memperbaiki dan mengevaluasi semua kegiatan masyarakat tentang pemberdayaan dan kerukunan agar tambah lebih baik,” kata Dedi. (fgr/ton)