RADARSEMARANG.COM, Semarang – RW 03 Kelurahan Bulu Lor, Kecamatan Semarang Utara menjadi Juara I Lomba Kampung Hebat 2022 kategori Kampung Berkualitas dengan PKK Hebat. Kampung ini mengunggulkan keguyuban warga dalam mengangkat kampung tematik tanaman hias.
Suasana asri dengan berbagai tanaman menghiasi setiap rumah di RW 03 Kelurahan Bulu Lor, Kecamatan Semarang Utara. Rumah-rumah warga itu dipenuhi dengan berbagai tanaman hias dan tanaman toga. Ada 9 RT di kampung ini. Setiap RT mempunyai ikon tersendiri.
RT 01 dengan bunga nusa indah dan serai, RT 02 bunga ephorbia dan tapak dara, RT 03 dengan bunga sabrina dan kunir, RT 04 dengan bunga iler, RT 05 dengan bunga mawar dan tanaman patah tulang, RT 06 bunga soka dan pandan, RT 07 kamboja jepang dan lidah buaya, RT 08 dengan bougenville dan lavender, terakhir RT 09 menanam bunga kana dan cabai.
“Saya bersyukur dan tidak menduga untuk Lomba Kampung Hebat ini mendapat Juara 1. Terima kasih dukungan warga yang guyub rukun dan mau bergerak bersama,” jelas Ketua RW 03 Sugiyono saat ditemui RADARSEMARANG.COM di Kantor Kelurahan Bulu Lor, Selasa (6/12).
Siang itu, sambil melayani masyarakat di kantor kelurahan, Sugiyono bercerita mengenai keguyuban warga dalam mengikuti Lomba Kampung Hebat. Menurutnya, antusias warga sangat tinggi. Setiap malam minggu bersama lurah dan masyarakat lainnya berdiskusi sambil ngopi bareng. RW 03 Kelurahan Bulu Lor ini mempunyai beberapa keunggulan hingga bisa dinobatkan menjadi Juara 1.
Salah satunya dengan posyandu yang berjalan dengan rutin. Baik posyandu untuk balita, remaja, dan lansia. Selain itu, kegiatan rutinan juga dilakukan, seperti senam sehat bersama setiap hari minggu kedua dan keempat, serta kerja bakti untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih.
“Kita banyak inovasi, salah satunya ada sedekah lansia yang didapat dari pertemuan PKK rutinan. Sedekah ini digunakan untuk melayani cek kesehatan gratis bagi lansia. Seperti pengecekan tensi, gula darah, asam urat, dan kolesterol. Jika ada yang stroke, kita datangi ke rumahnya,” katanya.
Kampungnya juga punya Posyandu Melati yang memiliki inovasi bank sampah. Setiap balita yang hadir bersama orangtuanya di Posyandu Melati, wajib membawa sampah anorganik. Hasilnya digunakan untuk pemberian makanan tambahan (PMT) seperti susu kepada balita ataupun anak yang mengalami gizi buruk dan dari keluarga kurang mampu.
Pria 61 tahun ini mengaku, semua biaya murni berasal dari swadaya masyarakat. Saat pandemi Covid-19 pun warga bergotong-royong jogo tonggo dan melengkapi sarana prasarana dengan mandiri. Bahkan hingga dipinjamkan ke wilayah lain.
Lebih lanjut dikatakan, dengan terpilihnya RW 03 menjadi juara ini, pihaknya akan terus melakukan inovasi untuk memberdayakan masyarakat. Yakni, dengan membentuk kelompok tani remaja dan peningkatan pemberdayaan remaja.
Ditanya dipakai apa hadiah lomba kemarin, Sugiyono mengaku akan digunakan untuk melengkapi alat kesehatan di Posyandu. Selain itu, juga akan dipakai membangun rumah display tanaman hias RW 03. Nantinya rumah display ini dijadikan tempat untuk memasarkan produk tanaman hias milik warga. Diharapkan adanya rumah display ini akan meningkatkan ekonomi masyarakat.
“Nanti akan dibuat rumah display tanaman hias untuk memamerkan produk warga. Nanti kalau ada yang berkunjung di display dan stoknya habis, kita kan ada list-nya. Nah nanti diarahkan langsung ke RT sesuai dengan tanaman yang dicari. Jadi, bisa mengenalkan kampung kami kepada masyarakat luas,” paparnya.
Saat koran ini datang, ada Ketua Tim Penggerak PKK RW 03 Ratna Alam Sari yang sedang mengurus berkas. Ratna –sapaannya– mengaku akan terus meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat.
“Kalau di Posyandu yang dibutuhkan itu alat-alat kesehatan yang terbaru. Masih ada yang dulu, tapi kurang. Jadi, harapannya semangat kader-kader ini juga meningkat seiring ditambahnya perlengkapan,” katanya.
Lurah Bulu Lor Agus Riyanto sangat mengapresiasi prestasi yang diraih oleh warga RW 03. Menurutnya, kegiatan yang dilakukan warganya ini mempunyai banyak manfaat. Misalnya, dengan kampung tematik tanaman hiasnya, selain menghias kampung semakin cantik, juga sebagai edukasi penghijauan. Selain itu dengan bank sampah, warga bisa memanfaatkan sampah bekas untuk dijadikan kerajinan ataupun tempat bunga.
“Harapannya RW 03 ini menjadi role model untuk wilayah yang lain. Sehingga mereka termotivasi untuk mempunyai inovasi yang sama dan membangun semangat masyarakat lainnya,” ungkapnya. (kap/aro)