RADARSEMARANG.COM, Semarang – Kalah dalam Lomba Kampung Hebat 2022 bukan akhir segalanya. Harus tetap semangat untuk membuat kampung sendiri makin nyaman ditinggali. Berbuat baik tidak hanya saat lomba berlangsung tapi harus jadi aktivitas sehari-hari.
Semangat untuk terus berkarya bisa dirasakan di RW 08 Kelurahan Jatingaleh, Kecamatan Candisari. “Kampung kami tidak lolos (final Lomba Kampung Hebat), tapi kami tetap semangat,” jelas Tokoh masyarakat RW 08 Kelurahan Jatingaleh Sugiarti Mahfudz.
Dijelaskannya, Kampung Lele merupakan unggulan di wilayahnya yang mengikuti kategori Kampung Keluarga Berkualitas dengan PKK Hebat. Warga RW 8 memiliki program ketahanan pangan lewat organisasi Paterle. Banyak rumah warga yang membudidayakan ikan lele. Sehingga wilayah ini juga dikenal sebagai Kampung Lele. “Kalau saya (usaha) penjualan (lele), ada yang budidaya, ada yang pembesaran,” katanya.
Lurah Jatingaleh Harkat menambahkan, Kampung Lele yang berada di RW 8 sudah berdiri dari 2017. Awalnya hanya beberapa warga yang menjadi pembudidaya lele. Namun, kini terdapat 20 warga yang membudidayakan lele, bahkan hasilnya sudah dipasarkan. “Dulu hasilnya dikonsumsi sendiri, namun sekarang mulai dipasarkan,” katanya.
Sementara itu, Ketua RW 08 Khoirul mengatakan, Lomba Kampung Hebat mampu memotivasi masyarakat agar lingkungan menjadi lebih hebat. Warga secara bergotong royong kerja bakti membersihkan lingkungan. Tentu bertujuan membuat kampungnya menjadi lebih baik. “Seperti slogannya Kota Semarang Semakin Hebat,” jelasnya.
Di Kampung Lele ini juga ada bank sampah. Warga diedukasi untuk memilah sampah rumah tangganya sebelum dibuang. Sampah-sampah organik bisa dibuat pupuk kompos. Sampah anorganik bisa didaur ulang jadi barang bermanfaat, misalnya ecobrick, tas dari bungkus minuman sachet dan lainnya. “Ada juga dengan pemanfaatan barang bekas menjadi berbagai macam produk seperti bantal, tas, dan lain-lain,” tuturnya. (fgr/ton)
