RADARSEMARANG.COM, Semarang – Penjurian babak final Lomba Kampung Hebat 2022 dimulai, Selasa (15/11). Di hari pertama, ada 6 kampung yang dikunjungi dan dinilai.
Tim Penilai Lomba Kampung Hebat kategori Kampung Pancasila memulai penjurian di dua kampung. Yakni di RW 06 Kelurahan Mugassari dan RW 03 Kelurahan Bendungan. Tim Penilai yang terdiri atas perwakilan RADARSEMARANG.COM, Satpol PP dan Linmas serta Kesbangpol disambut hangat warga kedua kampung.
Ada delapan indikator yang dinilai. Di antaranya, perilaku warga, partisipasi, kerukunan, keamanan, inovasi, sarana dan prasarana serta indikator lainnya.
Yang menarik saat Tim Penilai melakukan penjurian di RW 03 Kel Bendungan, nuansa Bali sangat terasa. Tim Penilai disambut di Pura Agung Giri Natha. Tarian pembuka khas Bali menandai sambutan. “Kalau Bapak bapak lihat tarian untuk sambutan tamu negara di G20, ya tari seperti ini. Jadi ini serasa G20 di sini,” ucap pemangku Pura Giri Natha.
Di RW 06 Kelurahan Mugassari, Tim Penilai juga mendapat sambutan hangat dari warga. Ketua RW 06 Mugassari, Sutarman menjelaskan, salah satu inovasi kampungnya adalah melarang anak-anak main ke luar rumah di atas jam 20.00.
“Kalau sudah jam 8 malam, maka petugas trantib RW 06 akan keliling, meminta anak anak masuk ke rumah dan belajar. Ini konsisten kami lakukan,” kata Sutarman.
Untuk kategori Kampung Kreatif dan Inovatif, Tim Penilai pertama kali mengunjungi RW 17 Kelurahan Srondol Wetan. Sekelompok ibu menyambut rombongan dengan memainkan rebana dan lagu-lagu religi di bawah pohon beringin. Tak jauh dari lokasi tersebut, terdapat Galery G17 yang jadi tempat pamer produk UMKM setempat. Galeri ini menjadi satu lokasi dengan Sanggar Krenova yang menjadi tempat latihan kreasi warga.
Ketua Sanggar Krenova Ernawati Dwi Lestari menjelaskan, berbagai pelatihan yang digelar adalah pemanfaatan kain perca, sulam pita, dekupas, rajut, daur ulang dan batik. “Enam pelatihan ini kita lakukan secara rutin dan terjadwal,” ujarnya.
Tim selanjutnya menuju RW 10 Kelurahan Meteseh. Di lokasi ini terdapat tempat tujuan wisata baru, Dung Tungkul. Meski baru diresmikan pada Agustus 2022 lalu, tapi destinasi wisata baru ini sudah mampu memberikan dampak ekonomi bagi warga setempat. Yang menarik, tempat ini mampu berkembang atas swadaya warga.
“Meskipun Dung Tungkul ini baru mendapatkan anggaran Kampung Tematik pada 2023 mendatang, tapi ternyata dengan swadaya warga sudah mampu berbuat sampai seperti ini. Kami sangat mengapresiasi,” tutur perwakilan tim penilai dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Johanes Adhi Nugroho.
Sementara tim penilai Kampung Keluarga Berkualitas dengan PKK Hebat menilai RW 08 Kelurahan Bongsari dan RW 07 Kelurahan Mijen. Penilai dari TP PKK Kota Semarang Indriani Dyah Kusumo Wurdiyanti dengan teliti memeriksa administrasi TP PKK RW setempat. Catatan setiap Pokja diperiksa dan dikonfirmasikan pada pengurus PKK setempat. (ton)