RADARSEMARANG.COM, SEMARANG TIMUR – Warga yang tinggal di RW 07 Kelurahan Kemijen, Kecamatan Semarang Timur berasal dari berbagai suku. Ada Jawa, Ambon, Sunda hingga Tionghoa. Tapi mereka bisa hidup rukun, saling toleransi dan guyub dalam setiap kegiatan.
Lurah Kemijen Bambang Sumbodo warga RW 07 sudah mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Mereka tetap hidup berdampingan dengan baik. Bahkan, setiap ada kerja bakti, semua bergotong royong menjaga kebersihan lingkungan. Sosialisasi Pancasila diadakan setiap kegiatan rembug warga.
“Ini sudah membaur jadi satu, warga Kemijen RW 07 dari RT 01 hingga RT 11,” katanya.
Ketua Panitia Yuli Kiswadi yang akrab disapa Dedi mengungkapkan, toleransi beragama di RW 07 Kemijen diperbanyak dengan menjalin komunikasi dengan baik.
“Jika ada perkumpulan baik itu budaya, RT, RW, kita harus melibatkan bersama agar terjalinnya komunikasi yang baik dan ini untuk menjaga tali silaturrahmi sekaligus toleransi beragama” jelas Seksi Pembangunan RW 07 Kemijen ini
Yang istimewa, setiap ada hari besar keagamaan, warga berbagai agama ikut terlibat. Semua saling membantu. Seperti saat takbir keliling Idul Fitri, warga nonmuslim ikut serta mempersiapkan kegiatan.
“Pas perayaan Natal, ada sistem pelayanan terpadu. Dimulai malam misa hingga hari H-nya. Kemudian malam tahun baru ada patroli keliling oleh Linmas, LPMK, Trantib dan masyarakat. Kami memang menerapkan budaya seperti itu,” jelasnya.
Ia sangat senang dengan adanya Lomba Kampung Hebat 2022. Karena aktivitas positif warga bisa terekspos lewat media massa “Akhirnya terekspos juga, tidak hanya cerita saja tapi ternyata fakta di lapangan harus diterapkan. Kita sudah menerapkan Pancasila dan itu sudah membudaya tidak hanya slogan saja,” katanya.
Tokoh Masyarakat Kemijen Djamhari menjelaskan warga Kemijen sudah sejak lama hidup berdampingan dan saling menjaga kerukunan. “Kami mengamalkan Pancasila sebaik mungkin dari tahun 1970an,” katanya. (fgr/ton)