RADARSEMARANG.COM, SEMARANG UTARA – Banyak cara untuk mengubah sebuah kampung menjadi lebih bersih, hijau dan sehat. Salah satunya di RW 9, Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara. Perkampungan ini memanfaatkan lahan mangkrak dan diubah menjadi lahan pertanian.
“Ini pemanfaatan lahan mangkrak, kebetulan di sini ada KWT (Kelompok Wanita Tani), dan dikerjakan oleh ibu-ibu PKK dan KWT. Jadi ini untuk pertanian,” ungkap Winarti, anggota KWT RW 9 Kelurahan Tanjung Mas.
Lokasi lahan tersebut tidak begitu luas, kurang lebih sepanjang 50 meter dengan lebar 5 meter. Berada di tepi selokan. Lahan tersebut persisnya berada di tepi jalan depan RT 2, berdekatan dengan RT 8, dan RT 3.
Meski tergolong kecil, di atas lahan tersebut telah tumbuh berbagai macam tanaman. Awalnya, Winarti menyebutkan, tanaman ini didapat dari swadaya warga dan bantuan sebuah perusahaan.
“Lokasinya di RW 9, karena memang di sini terdiri dari beberapa RT, ada 8 RT. Ada tanaman serai, terong, cabai, dan beberapa macam tanaman jenis sawi,” bebernya.
Pembuatan lahan pertanian ini belum begitu lama, baru setahun. Meski demikian, tanaman yang tumbuh tersebut telah berulang kali dipanen. “Hasilnya kita jual kepada masyarakat juga dan itu nantinya uangnya kembali ke masyarakat. Jadi dari masyarakat untuk masyarakat. Kemarin juga dapat sertifikat dari Dinas Pertanian, dan nanti tahun 2020 ini akan dapat bantuan tanaman dari Dinas Pertanian,” jelasnya.
Lurah Tanjung Mas M Yosep Joko mengatakan, KWT di wilayahnya sangat aktif. Begitu juga di RW 9, KWT ditempat tersebut telah mengubah lahan kosong dengan ditanami berbagai tanaman produktif. “Dipilih tanaman itu karena program dari KWT. Sebenarnya acuannya tidak harus sayur mayur. Rencana juga akan ada penanaman hidroponik. Prinsipnya dinikmati warga. Harapan kami supaya terus ditingkatkan dan kembangkan,” katanya. (mha/ton)