28 C
Semarang
Monday, 16 June 2025

Setiap Minggu Jual 250 Telur Asin Rempah

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, SEMARANG SELATAN — Telor asin biasanya dibuat dengan campuran garam, abu gosok dan bubuk batu bata. Di Kelurahan Pleburan Kecamatan Semarang Selatan, ibu-ibu RW 5 menghadirkan telur asin rempah. Tak hanya berasa asin tapi juga ada kandungan rempah-rempahnya.

Berawal dari usaha mandiri, sekarang mulai merambah menjadi usaha mikro dan kecil menengah (UMKM). Kegiatan ibu-ibu RW 5 ini menjadi salah satu penopang untuk mengikuti Lomba Kampung Hebat 2019-2020 kategori Kampung Kreatif dan Inovatif.

“Berawal dari kumpul-kumpul di salah satu rumah warga, kemudian tercetuskan ide. Membuat telur asin rempah bernama cantik dan masir,” ujar Yanti, perwakilan ibu-ibu RW 5.
Pembuatan telor asing rempah dirintis sejak Agustus 2019. Bumbu-bumbu rempah yang dibubuhkan adal;h daun jeruk, bawang putih, sereh, garam, dan daun salam. Usaha mandiri tersebut dirintis oleh delapan orang yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga.

Sensasi rempah yang dihasilkan sangat kuat. Wangi daun jeruk dan sereh menambah keharuman telur. Kulit telur menjadi bersih dan sangat mulus. Sisa rempah sebagai air rendaman juga masih tercium kuat.

Menurut Yanti, keinginan untuk menambah penghasilan menjadi alasan utama mereka. Ibu zaman now harus pintar melihat peluang. Agar tidak tertinggal dari generasi milenial. “Sebagai ibu rumah tangga tentu kebutuhannya banyak. Harus pintar memutar dan punya ide. Ajang pembuktian juga bahwa ibu-ibu rumah tangga sangat kreatif dan inovatif,” ujarnya
Proses pembuatan kurang lebih sama dengan telur asin biasa. Pertama, siapkan telur bebek yang sudah tercuci bersih. Lalu siapkan air yang udah terisi rempah-rempah. Selanjutnya telor direndam di adonan rempah. Setelah didiamkan selama dua minggu, telor siap direbus dan dipasarkan.

Harga per kemasan dibanderol Rp 35.000 berisi 10 biji. Langganan mereka berasal dari warga Pleburan dan sekitarnya. Promosi dilakukan via sosmed melalui whatsapp, instagram dan facebook. “Sudah banyak pelanggan, biasanya beli untuk cemilan dan lauk. Alhamdulillah laris dan banyak yang suka. Beberapa pelanggan juga memesan dalam porsi yang cukup besar,” tambahnya.

Dalam usaha mereka, sistem poin diterapkan. Wajib absensi agar mendapatkan 10 poin. Semakin anggota banyak menjual telur, maka poin akan bertambah. Selain telur asin rempah, ada juga sambal njedir dan rajut. “Uangnya lumayan untuk jajan anak-anak. Ini juga ada beberapa produk yang sebentar lagi mulai dipasarkan seperti telur asin rempah,” ujar Yanti
Kreativitas dan inovasi ibu-ibu perlu dijadikan contoh. Ide-ide yang muncul bisa menjadi peluang usaha di rumah. Meskipun hanya dilakukan oleh ibu rumah tangga di kampung. (avi/ton)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya