31 C
Semarang
Saturday, 19 April 2025

Banser dan Pecalang Jaga Baksos Jemaat GBI

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, NGALIYAN – Banser dan Pecalang turut menjaga keamanaan kegiatan bakti sosial yang dilakkan Gereja Baptis Indonesia (GBI) Krapyak di Kelurahan Purwoyoso. Hal itu merupakan bentuk pluralisme yang kental dari warga Purwoyoso, terutama di wilayah RW V.

“Kami ingin mewujudkan kerukunan. Satu perwujudan bahwa kami itu satu. Bisa menerima, bisa membantu dan bisa menolong satu sama lain. Saling menjaga, itu yang kami harapkan seterusnya,” ujar pendeta Sularso kepada wartawan RADARSEMARANG.COM Riyan Fadli.

Acara bakti sosial itu digelar pada Minggu (22/12) pagi. Dilakukan dengan membagikan sembako kepada warga tidak mampu. Hal tersebut merupakan kegiatan rutin dari pihak gereja dalam menyambut perayaan hari Natal. Dalam kesempatan itu, Pendeta Sularso tak kuasa mencucurkan air mata. Ia terharu melihat dan merasakan indahnya Bhinneka Tunggal Ika di lingkungannya.

“Kami bersama-sama mewujudkan nilai-nilai Pancasila. Sehingga persatuan antar beda keyakinan, beda umat, dan beda pandangan jangan sampai menjadi penghalang. Hasilnya persatuan dan kesatuan bangsa ini terjaga,” ucapnya.

Sebagai pemuka agama, Ia juga sedang menginisiasi kegiatan positif bagi pemuada. Pihaknya bakal memfasilitasi adanya pelatihan tari tradisional. Kegiatan itu bisa diikuti oleh siapa saja, untuk kepentingan edukasi bagi generasi muda.
Hadir diacara itu berbagai komunitas yang ada di RW V, seperti Rukun Sentosa, Ganjarit dan Larahan. Komunitas itu pula yang turut menghiasi keberagaman di sana. Sesuai latar belakangnya, mereka bergerak untuk memajukan kampung.

Halaman gereja yang cukup sempit pun jadi ajang bercengkrama antar warga RW V, tanpa melihat agamanya. Hal tersebut merupakan bukti bahwa wilayah tersebut layak menyandang gelar Kampung Pancasila.

“Di wilayah RW V ini luar biasa guyubnya. Di sini kebanyakan rasnya Jawa-Bali, juga dari berbagai latarbelakang budaya dan agama. Dengan adanya lomba kampung hebat ini, menghidupkan potensi masyarakat kami,” ujar Lurah Purwoyoso, Patrick Bagus Yudhistira.

Patrick juga mengungkapkan bahwa dengan adanya gelaran Lomba Kampung Hebat 2019-2020 ini, warganya antusias menyambut. Secara bersama-sama, warga terpacu untuk memajukan wilayahnya. Kesemarakan warga tergambar dari berbagai kegiatan yang rutin dilakukan.

“Kelompok masyarakat kecil-kecil yang selama ini hanya hidup dalam lingkup komunitasnya sekarang mulai keluar. Mereka ini seperti magnet yang menyatu. Ini guyub masyarakatnya luar biasa. Kampung ini akan kami jadikan sebagai kampung percontohan bagi RW lain,” tandasnya.

Ketua RW V Sihna Susena menjelaskan, wilayahnya dipilih menjadi kampung Pancasila berkat rasa toleransi umat beragama yang sangat tinggi. Menurutnya, hal itu terbukti pada setiap event-event dan kegiatan keagamaan, warga selalu guyub rukun. Mereka bisa hidup berdampingan dan benar-benar bisa mengamalkan nilai-nilai Pancasila.

“Saya sangat bersyukur atas kebersamaan masyarakat yang selama ini bisa terjalin dan terjaga dengan baik. Sehingga menciptakan suasana yang sejuk dan kondusif di wilayah RW V,” ucapnya.

Ia sangat optimis wilayahnya bakal memperoleh raihan maksimal. Sebagai Kampung Pancasila, ia terus mendorong warganya untuk selalu menjaga kerukunan. Melakukan berbagai kegiatan bersama-sama tanpa memandang agama. (yan/zal)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya