RADARSEMARANG.COM, SEMARANG – Kelurahan Podorejo Kecamatan Ngaliyan antusias mengikuti Lomba Kampung Hebat 2019-2020. Dalam kompetisi antarkampung yang digelar RADARSEMARANG.COM dan Pemkot Semarang ini, Podorejo mendaftarkan RW 3 di kategori Kampung Bersih, Hijau dan Sehat.
Lurah Podorejo Sri Hartini mengatakan, program unggulan di wilayah ini adalah Bu Basah, Bu Nur, dan Bu Rara. Program ini merupakan perwujudan dalam membantu pemerintah melaksanakan tugas-tugas di wilayah. “Bu Basah yaitu Budaya Bebas Sampah. Begitu masuk wilayah Keluarahan Podorejo sudah tersedia tempat-tempat sampah,” ujarnya.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah di sekitar hutan dan sungai. Sri menuturkan sudah banyak masyarakat yang sadar dengan kebersihan lingkungan.
“Di kelurahan kami juga sudah tersedia bank sampah, dari 12 RW 11 diantaranya sudah memiliki bank sampah,” ungkapnya.
Kemudian program Bu Nur, yaitu Budaya Enterpreneur. Banyaknya titik-titik lokasi yang berpotensi untuk wisata, menjadikan Sri harus menyiapkan Kelompok Sadar Pariwisata (Pokdarwis). “Kami punya spot-spot yang harus digalakkan. Kita bentuk pokdarwis, ada Masjid Kapal, Sendang Kaliancar tapi UMKM masih belum berjualan di lokasi. Kita ingin menggabungkan potensi alam, seni dan budaya, potensi UMKM,” kata Ketua RW 3 Kelurahan Podorejo Jumaisah Nor.
Dalam mengembangkan kampung yang semakin hebat, Podorejo memiliki banyak produk unggulan UMKM. Di antaranya yaitu tape, madu, dan telur bebek pangon.
Tak hanya itu, dikelilingi hutan menjadikan kampung ini memiliki penghijauan yang asri dan alami. Sri mengatakan memiliki banyak tanaman langka yang ada di Sendang Kaliancar seperti pohon enau dan preh. “Di pohon-pohon itu tidak hanya ada papan nama namun juga ada code-QR sebagai cara untuk menumbuhkan literasi. Pengunjung bisa men-scan kemudian akan muncul informasi melalui Wikipedia, jadi bisa tahu apa manfaat pohon tersebut, asalnya darimana” tandasnya.
Terakhir, program Bu Rara yaitu Budaya Literasi Kelurahan Podorejo. Begitu masuk perkampungan, berjejer rapi pesan singkat yang terpampang di pinggir jalan. Seperti kalimat “Kebersihan sebagian dari iman”, “Orang hebat adalah orang yang membuang sampah pada tempatnya”.
Literasi ini menyediakan tempat untuk membaca. Hal tersebut untuk menarik warga agar menggalakkan budaya membaca. Program ini juga kerjasama dengan sekolah-sekolah untuk meningkatkan literasi. “Kami juga mengimbau untuk berliterasi, punya tempat untuk membaca,” tutur Sri. (cr5/ton)