RADARSEMARANG.COM – Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah (Jateng) H Taj Yasin Maimoen tak lelah menggelorakan konsep ekonomi kerakyatan berbasis syaiah, agar masyarakat Jateng mampu mengembangkan ekonomi secara mandiri. Termasuk mengawal konsep perekonomian syariah di lingkungan pondok pesantren (Ponpes) di wilayah Jateng.
Semenjak menjabat sebagai Wagub Jateng, komitmen Taj Yasin dalam memberdayakan ekonomi ponpes tidak perlu diragukan lagi. Program bantuan bergulir bagi ponpes di Jateng tak hanya membantu, tapi juga memotivasi masyarakat pesantren agar bertumbuh menjadi salah satu pilar ekonomi di Jateng. Bahkan sekarang mendorong terciptanya eksositem ekonomi syariah.
Upaya inilah yang mendorong RADARSEMARANG.COM untuk memberikan apresiasi. Orang nomor dua di Jateng ini mendapatkan Anugerah RADARSEMARANG.COM 2022 kategori Dedikasi Membangun Negeri. Penghargaan diserahkan oleh CEO Jawa Pos Media Leak Koestiyo dan Direktur RADARSEMARANG.COM Baehaqi kepada Wagub Taj Yasin di Gedung Gradhika Bhakti Praja Kota Semarang, Jumat (9/9).
Wagub Taj Yasin mengapresiasi sinergi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng dengan RADARSEMARANG.COM yang bisa mendapatkan hasil yang baik berupa penghargaan. “Keberhasilan Pemprov Jateng merupakan bagian dari kerjasama tim di semua sektor. Termasuk masyarakat. Semoga penghargaan ini lebih memacu kerja bersama, terutama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat Jateng,” jelasnya.
Pelayanan berupa penekanan angka kemiskinan, meningkatkan dan mengembangkan perekonomian berbasis syariah di Jateng, serta meningkatkan kualitas desentralisasi. Apalagi Kadin baru saja dilantik untuk membidangi ekonomi syariah dan berupaya meningkatkan ekosistem ekonomi syariah di Jateng. “Kami berharap melalui penghargaan ini memicu semangat kawan-kawan di bidang ekonomi syariah ini,” tandasnya.
Karena itu, imbuhnya, gotong royong memang harus dilakukan sebagai bentuk kecintaan dan tanggung jawab warga Jateng. Komunikasi berupa membuka kritik dan saran pun perlu dilakukan, termasuk dengan RADARSEMARANG.COM. “Namun harus memberikan informasi yang akurat di tengah banjirnya informasi dan pemberitaan hoaks,” ingatnya.
Direktur RADARSEMARANG.COM Baehaqi menjelaskan, Anugerah RADARSEMARANG.COM ini sudah digelar untuk kali kedelapan. Tujuannya, untuk memberikan informasi kepada masyarakat bahwa masih banyak orang yang berprestasi, berinovasi, dan bekerja keras. “Banyak di luaran sana orang yang berprestasi justru di-bully, padahal mereka benar-benar memberikan yang terbaik untuk kemajuan bangsa,” jelasnya.
Menurutnya, media yang merupakan bagian dari masyarakat bisa menjadi jembatan informasi yang baik. Jika memberikan kemajuan dan mempunyai prestasi akan diapresiasi. Sebaliknya, jika ada kesalahan akan dikritisi oleh media. “Intinya kita ingin memberikan apresiasi kepada pihak-pihak yang telah berjasa untuk negeri ini, bekerja keras, berprestasi, dan berinovasi,” katanya.
CEO Jawa Pos Media, Leak Kustiya menjelaskan bagian dari antusiasme baru yang dilakukan Jawa Pos Radar Group, salah satunya dengan menggelar Anugerah RADARSEMARANG.COM 2022, di Gedung Gradika Bhakti Praja Jumat (9/9).
Leak menjelaskan Jawa Pos Group memiliki tim yang solid dan memiliki pandangan yang mendasar. Yakni media yang punya kredibilitas yang baik, selamanya akan dibutuhkan masyarakat.
“Dengan acara ini, menjadi bukti Jawa Pos Koran masih sangat eksis. Jumlah surat kabar di Indonesia saat ini sedikit, Jawa Pos salah satunya, saat ini pun perkembangannya menggembirakan,” katanya saat memberikan sambutan di sela RADARSEMARANG.COM Award 2022, Jumat (9/9).
Terus Kampanyekan Jateng Solar Province
Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah (Jateng) Taj Yasin Maimoen juga aktif mengampanyekan penggunaan energi baru terbarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Targetnya selama masa kepemimpinan Ganjar-Taj Yasin ini, Provinsi Jateng mempelopori transisi penggunaan energi fosil menjadi energi baru terbarukan.
“Kita punya tekad, Jateng Solar Provence. Provinsi yang basis energinya lebih banyak dari matahari. Kenapa ini duluan yang dicanangkan, karena matahari itu energi gratis,” kata Taj Yasin.
Hingga saat ini, Provinsi Jateng memiliki pembangkitan listrik dari PLTS hingga mencapai lebih dari 21 megawatt. Capaian ini karena tiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota didorong untuk menggunakan PLTS. Selain itu, banyak sektor industri juga mengikuti kampanye Jateng Solar Province.
Gerakan tersebut diawali dengan pembangunan PLTS di kantor Dinas ESDM Jateng pada tahun 2017. Setahun kemudian diikuti oleh beberapa kantor lainnya. Setelah itu Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menginstruksikan ke SKPD termasuk bupati/wali kota, agar memasang PLTS di kantor-kantor pemerintahan. Kemudian, anggaran pemasangan PLTS juga menyasar ke sektor bangunan ruang publik seperti sekolahan dan pondok pesantren (ponpes). Namun, lantaran pandemi Covid-19, rencana pemasangan PLTS diperluas hingga menyasar ke usaha mikro kecil menengah (UMKM).
“Kita bantukan juga untuk UMKM agar punya energi gratis. Sampai hari ini kami kembangkan, bahkan dari APBN juga memperhatikan itu. Akhirnya Jawa Tengah dalam konteks transisi energi antarprovinsi di tingkat nasional, termasuk yang baik, yang jadi pelopor,” paparnya.
Lebih jauh, Taj Yasin menjelaskan PLTS dapat memberikan keringanan, khususnya pada sektor publik seperti UMKM, sekolah, dan pondok pesantren. Apalagi, yang membutuhkan listrik untuk produksi pada siang hari akan terasa jauh efisien.
Dia mencontohkan, bantuan PLTS di salah satu UMKM kerajinan rotan dan mebel di Desa Trangsan, Sukoharjo. Untuk alat produksi penekuk rotan dan mesin ketam yang memerlukan daya besar, dapat disuplai listriknya secara gratis melalui tenaga matahari. Bahkan, di sektor pertanian, energi tenaga surya bisa digunakan untuk menghidupkan mesin pompa air untuk mengairi sawah.
Lebih jauh, Taj Yasin menegaskan bantuan PLTS dari pemerintah memang disasarkan ke sektor publik seperti sekolah dan pondok pesantren. Kata dia, salah satu persoalan di ponpes adalah biaya listrik yang relatif besar. Oleh karenanya, PLTS ini diharapkan bisa memberikan keringanan bagi pengasuh ponpes.
Wagub juga berharap pemanfaatan energi matahari ini dapat dilakukan oleh seluruh pihak. Dia menilai, Indonesia yang terletak di garis khatulistiwa ini memiliki suplai panas matahari berlimpah harus bisa memanfaatkannya dengan baik.
“Manusia tidak bisa lepas dari kebutuhan matahari. Kita punya energi yang besar dan gratis. Ayo kita manfaatkan dengan maksimal. Kita dekatkan (PTSL) ini dengan pesantren, agar nantinya mereka bisa ikut mempelajari dan turut membantu masyarakat lainnya,” imbuh wagub.
Targetkan Hapus Kemiskinan Ekstrem
Pemerintah pusat menetapkan 212 kabupaten/kota di 25 provinsi sebagai prioritas percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di tahun 2022. Hal itu tertuang melalui Surat Edaran Kementerian Sekretariat Negara, nomor : B-38/KSN/SWP/KK.04.01/02/2022. Dalam surat tersebut disebutkan, wilayah yang dipilih merupakan proyek percontohan pemerintah untuk mempercepat penghapusan kemiskinan di Indonesia.
Untuk memperkuat sinkronisasi dengan pusat, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) terus mengoptimalisasi program pengentasan kemiskinan di Jateng. Salah satunya memaksimalkan program Satu OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Satu Desa Dampingan yang telah dicanangkan sejak tahun 2018.
Wakil Gubernur (Wagub) Jateng Taj Yasin Maimoen menyebutkan, sinkronisasi program tersebut telah membuahkan hasil. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada September 2021 persentase penduduk miskin di Jateng tercatat pada 11,25 persen, atau mengalami penurunan sebanyak 0,54 persen poin dibandingkan pada Maret 2021 yang mencatat 11,79 persen.
Pada September tahun 2021, jumlah penduduk miskin di Jateng berkurang sebanyak 175,74 ribu orang. Pada tahun kemarin juga sudah ada program pengentasan kemiskinan ekstrem di lima kabupaten oleh Pemerintah Pusat.
“Ini tentunya baik, kita terus sinkronkan program-program dengan yang kita miliki. Jadi apa yang sudah dimandatkan pusat, langsung kita tindak lanjuti, kita modifikasi, agar pengentasan kemiskinan di Jateng bisa terakselerasi,” kata Taj Yasin Selasa (14/6).
Wagub menjelaskan, pengentasan kemiskinan ekstrem yang dicanangkan merupakan bentuk komitmen oleh pemerintah pusat dalam menekan angka kemiskinan. Menurutnya, melihat adanya progres yang baik pada tahun 2021, pemerintah pusat semakin berkomitmen untuk memaksimalkan program tersebut.
“Pada tahap pertama tahun 2021, di Jateng ada lima kabupaten, Banyumas, Cilacap, Pemalang, Banjarnegara, dan Purbalingga. Karena program ini berjalan baik, pada tahun 2022 ditambah oleh pusat menjadi 19 kabupaten/kota. Ini menarik, karena kita bisa keroyok bersama kemiskinan supaya segera menurun. Tentunya kita terus sinkronkan dengan program kita,” papar dia.
Taj Yasin menambahkan Pemprov Jateng telah meminta pemerintah kabupaten/kota untuk mereplikasi program Satu OPD Satu Desa Dampingan. Dengan demikian diharapkan kemiskinan di Jateng segera teratasi.
“Kita akan masifkan lagi upaya-upaya penanggulangan kemiskinan. Kami harap ini dapat direplikasi dan dimaksimalkan lagi,” tandasnya.
Seperti diketahui, dalam Surat Edaran Kementerian Sekretariat Negara tersebut, Provinsi Jateng terdapat 19 kabupaten/kota miskin ekstrem dalam surat tersebut. Selain Jateng, di Jawa Barat terdapat 17 kabupaten/kota, sedangkan sebanyak 25 kabupaten/kota di Jawa Timur juga masuk prioritas. (den/ida)