RADARSEMARANG.COM – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo SH MIP dikenal sebagai sosok gubernur yang reformis. Gebrakannya mereformasi birokrasi menjadi lebih efektif, efisien, cepat, mudah, dan murah. Selaras dengan jargon dalam kepemimpinannya Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi. Karena itulah, RADARSEMARANG.COM memberikan Anugerah RADARSEMARANG.COM 2022 dengan kategori Dedikasi Membangun Negeri.
Gubernur Ganjar adalah sosok kepala daerah yang sangat responsif menyikapi keluhan warganya. Meski banyak kepala daerah yang jaga image (jaim) di hadapan warganya, Ganjar justru memberikan ruang seluas-luasnya kepada warganya untuk menyampaikan uneg-uneg. Tidak alergi saat dihubungi langsung via telepon genggamnya. Whatsapp pribadinya menjadi tempat sambat siapapun masyarakat Jateng. Bahkan, media sosial (medsos) pun dibuka seluas-luasnya untuk menampung keluh kesah masyarakat. Sebagian besar, keluhan tersebut dia jawab langsung. “Tiap hari, semua orang isinya komplain macem-macem,” ungkapnya kepada RADARSEMARANG.COM beberapa waktu lalu.
Tentu saja para kepala dinas di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) harus membuka diri. Mereka harus siaga bila sewaktu-waktu ada komplain untuk instansi yang dipimpinnya. Berbagai keluhan dijawab Ganjar dengan mengarahkan ke dinas yang berkaitan. Tak jarang, pertanyaan yang dilemparkan masyarakat di medsos memunculkan ide baru. Seperti halnya call center Covid-19 Jateng yang terpusat.
Menurut Ganjar, kerelaannya meluangkan waktu secara tidak langsung mendorong organisasi perangkat daerah (OPD) ikut aktif menjawab persoalan yang dihadapi masyarakat. Ia telah mencontohkan kepada bawahannya agar ikut merespon kebutuhan rakyat. “Saya berkali-kali bilang ke bupati, camat, kades, nomor telponmu ki bagikno, kalau ada yang nanya, dibantu, diarahkan,” jelasnya.
Ia mencoba menghadirkan kemudahan untuk rakyat. Misalkan ada aduan belum mendapat bantuan sosial tunai (BST), dapat langsung diberi. Tak perlu berbelit-belit menyuruh rakyat untuk mengurus. Ganjar beberapa kali dimintai bantuan sembako. Tanpa ambil pusing orang tersebut diminta datang ke kediaman Ganjar di Puri Gedeh. Cara ini dinilainya lebih cepat menyelesaikan persoalan. “Orang rakyat lagi susah, ya wajar kalau banyak yang sambat,” tegasnya.
Lebih lanjut, terlepas dari keluhan dan hujatan yang diterima setiap hari di kanal medsosnya, Ganjar menikmati semuanya. Ia mengaku tak keberatan dikritik, karena sudah menjadi tugasnya untuk mendengar. Ia justru senang bergelut di politik. Terlebih peran media untuk kontrol sosial. Ia sangat mengapresiasi hal itu. “Kalau sampean nggak mengingatkan saya, kan malah bengkok terus, nggak sadar kalau ada yang keliru,” ungkapnya.
Dalam membuat kebijakan pun ia mengaku tak selalu benar. Ketika menyadari titik kekurangan dan kesalahan, ia mengevaluasi dan memperbaikinya. “Karena saya seneng, sudah passion-nya. Saya kerjakan dengan asyik-asyik saja. Membagi waktu pun biasa saja, istri dan anak juga sudah paham,” imbuhnya.
Bahkan dalam kesehariannya diselipkan kampanye ‘Lawan Corona’. Terlebih saat bersepeda setiap pagi. Ia berkeliling kota. Pada rute yang paling sering dilewati, warga hafal betul gestur tubuh Ganjar meski memakai masker. Sama halnya di pasar, saat dia diam-diam berkeliling untuk melihat mengontrol protokol kesehatan (prokes). “Saat saya bilang ‘maskere bu!’ Orang sepasar paham dan langsung respon ‘ada Pak Ganjar’ meski tak melihat saya berada di sebelah mana,” ceritanya.
Pada titik tertentu, ia mengakui amanah yang dipikul bukan sangat berat. Ia harus melayani masyarakat. Saat dilantik, ia ingat betul pesan ibu kandungnya untuk tidak korupsi. Sudah lama ia ingin terjun ke politik. Meski masa mudanya tak jarang, Ganjar ikut berdemo, mengkritik pemerintah. Kini ia berada pada posisi yang didemo. Ia memahami harapan para pendemo.
“Dibilang pusing ya pasti pusing. Tapi ini sudah jadi tugas saya. Saya paham rakyat perlu kami layani, karena memang kami dibayar untuk itu,” tegasnya.
Datang dari keluarga sederhana, di masa kecilnya, Ganjar pernah mengalami rasa iri, saat saudara kandungnya yang lain dibelikan pakaian baru. Menunggak bayar UKT kuliah, hingga kesulitan lainnya. Ternyata itu pendidikan dari Yang maha Kuasa. Itu modal yang membuatnya mengerti keadaan dan penderitaan yang dirasakan rakyat kecil saat ini.
Dalam menjalani hidup, ia tak memiliki tokoh idola yang mutlak. Menurutnya saa ini inspirasi bisa datang dari siapa saja. Terlepas profesi atau usia seseorang. Ia melihat anak muda inspiratif saat ini yang menyelesaikan persoalan kehidupan dengan inovasi baru. Hal itu sangat menarik dan memotivasinya. “Banyak orang yang saya kagumi itu tidak harus pejabat hebat, tapi orang-orang yang berada di bawah dan mau berusaha bangkit,” tandasnya.
Tugiman Jadi Trending Topic
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kini punya panggilan baru. Tugiman. Nama Tugiman muncul dari keisengan Ganjar saat mengusili dua bocah yang lupa dengan namanya. Ia lantas mengenalkan diri sebagai Tugiman. Momen ini dibagikan Ganjar lewat media sosial miliknya. Kini, ia sering dipanggil dengan nama Tugiman saat berkunjung ke daerah.
Nama Tugiman juga diteriakkan ribuan mahasiswa baru Universitas Airlangga (Unair) Surabaya saat Ganjar tiba di Airlangga Convention Center 27 Agustus 2022. Para mahasiswa ini sedang mengikuti penutupan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB).
Saat Ganjar memasuki ruangan, mahasiswa kompak memanggil nama beken Ganjar. “Tugiman… Tugiman… Tugiman…,” teriak mereka serempak.
Teriakan Tugiman kembali menggema ketika Ganjar mendekat dan menyalami mahasiswa. “Pak Tugiman, Pak Tugiman. Pak, foto Pak, salaman Pak,” teriak ribuan mahasiswa baru Unair itu menyambut Ganjar. Ganjar hanya tertawa dengan panggilan Pak Tugiman itu.
Penyanyi cilik asal Banyuwangi Farel Prayoga bahkan membuat lagu khusus berjudul “Tugiman”. Lagu ini pertama kali dinyanyikan Farel di hadapan umum saat Ganjar berkunjung ke Banyuwangi 28 Agustus 2022.
“Ini lagu baru khusus buat, Pak Ganjar, judulnya Tugiman. Kepanjangannya itu Tukang Gawe Nyaman,” ujar Farel di hadapan Ganjar.
Hanya dalam waktu 3 minggu usai diunggah di akun Youtube Farel Prayoga Official, lagu “Tugiman” sudah didengarkan lebih dari 1,2 juta orang. Bahkan kini banyak penyanyi yang meng-cover lagu ini dan diunggah di akun Youtube masing-masing. Tugiman sudah menjadi trending topic. (taf/fth/akr/ida/ton)