RADARSEMARANG.COM – Komitmen Agung Budi Margono, dalam menggerakan ekonomi kreatif anak muda tak perlu diragukan lagi. Sejak menjadi wakil rakyat, Anggota DPRD Jateng (2019-2024), Anggota DPRD Kota Semarang (2004-2008; 2008-20014 dan 2014-2019) ini terus mendorong dan memberdayakan anak muda.
Anak muda sekarang menjadi bonus demografi di Indonesia, termasuk Jawa Tengah. Artinya mayoritas masyarakat diisi anak muda. Sampai dengan Juni 2021 jumlah penduduk usia 15-39 tahun adalah sekitar 14 Juta, jika penduduk Jawa Tengah mencapai 37,23 juta maka sekitar 37 persennya adalah anak muda. “Sehingga perlu jadi atensi bagi kita semua, ketika ada upaya perhatian kepada anak muda artinya kita memberi atensi yang besar pada bangsa,” katanya.
Agung BM – begitu sapaan akrabnya- menilai anak muda memiliki beberapa hal yang selama ini belum mendapat perhatian, khususnya dalam kebijakan pemerintah. Hampir banyak keputusan penting di dalam perencanaan pembangunan itu posisi anak muda tidak cukup mendapatkan perhatian. Seperti di Musrembang, Reses, atau agenda lainnya.
“Padahal anak muda mempunyai hak politik dan kreativitasnya sangat berguna bagi pembangunan di Jawa Tengah. Itulah alasan sebagai anggota dewan merasa perlu untuk mendorong ekonomi kreatif anak muda,” tambahnya.
Ketua Fraksi PKS DPRD Jateng ini terus mengajak anak-anak muda atau insan kreatif terus maju. Ia lantas memberikan apresiasi, mendengarkan dan memberikan ruang berekspresi. Sehingga dapat mendorong dan mempromosikan keterampilan-keterampilan mereka agar tumbuh dan menghasilkan benefit ekonomi atau kesejahteraan.
“Jadi anak-anak muda punya penghasilan dan itu sangat baik untuk menambah jumlah anak muda yang mandiri dan memiliki penghasilan secara ekonomi,” tambahnya.
Ia mencontohkan banyak ekonomi kreatif yang bisa digarap. Mulai kuliner, fashion, kriya, penerbitan, arsitektur, aplikasi games developer, seni pertunjukkan, desain produk, seni rupa, desain interior, dan lainnya. Di bidang kuliner, Agung mendorong promosi UMKM salah satunya dengan endorse, memfasilitasi kegiatan bazar yang bekerjasama dengan BUMN/BUMD. Di dunia fotografi dan Videografi membuat komunitas Bangga Semarang yang difasilitasinya sebagai akademi konten kreator “Sehingga dengan komunitas ini, ekonomi kreatif ini dapat maju dan mendukung pariwisata Kota Semarang dan Jateng,” tegasnya.
Anggota Komisi C DPRD Jateng ini mengakui banyak tantangan bagi pelaku ekonomi kreatif. Salah satunya adalah adaptasi, karena zaman bergerak begitu cepat. Contoh di kuliner tidak ada yang pernah mengira akan ada aplikasi transportasi yang kemudian sekaligus dapat berfungsi sebagai aplikasi pesan antar makanan.
Kedua adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang kreatif semakin banyak. Mengutip perkataan dari Pandji Pragiwaksono sedikit lebih berbeda lebih baik daripada sedikit lebih baik. Karena yang paling inovatiflah yang paling dilirik. “Kunci keberhasilan pelaku ekonomi kreatif untuk bertahan harus mengupgrade keilmuan, jangan merasa puas dengan yang dimiliki sekarang apalagi situasi cepat berubah. Selain itu perlu berkumpul atau berkomunitas dengan para pegiat ekonomi lainnya,” akunya.
Agung meminta agar semua pelaku ekonomi kreatif banyak berkolaborasi, salah satunya dengan instansi pemerintahan. Karena ada juga beberapa program pemerintah baik dari tingkat kementerian sampai tingkat pemerintah kabupaten/kota yang dapat selaras dengan semangat ekonomi kreatif. “Harus terus berinovasi. Jangan takut untuk membuat hal yang berbeda-beda karena kita tidak tahu juga kapan inovasi tersebut akan “meledak” , hype dan dapat diterima oleh masyarakat,” tambahnya.
Regulasi dan Dukungan untuk Mengembangkan Ekonomi Kreatif
Dalam menggerakan ekonomi kreatif, Agung BM terus berupaya mendukung dengan relasi, regulasi yang bisa memberikan perlindungan terhadap produknya. Memfasilitasi akses modal dan akses kepada investor, membuka jalan kerjasama dengan pihak swasta maupun negeri, serta membangun ekosistem pemasaran yang memadai.
“Saya juga memberikan fasilitas pelatihan serta kegiatan yang dapat mempertemukan pelaku industri kreatif dengan konsumennya seperti bazzar, platform digital dan lain sebagainya,” katanya.
Kepala Badan Ekonomi Syariah Kadin Jawa Tengah (2022-2027) ini mengakui memang regulasi di Indonesia belum memadai dan belum sepenuhnya mendukung dan melindungi pelaku ekonomi kreatif. Seperti perlindungan produk, jika itu karya seni maka perlindungan dari pembajakan, jika pengawalan orisinalitas karya, ekosistem pemasaran, dan lain sebagainya. “Jika ada regulasi didukung kebijakan yang pas, tentu berbagai potensi anak-anak muda bisa terus berkembang dan bahkan mendunia,” tambahnya.
Ia menambahkan, kolaborasi antara pemerintah dengan pelaku ekonomi kreatif tentu dapat bantu perekonomian di Jawa Tengah. Contohnya di Jateng ada PRPP yang merupakan aset strategis Provinsi. Di dalamnya terdapat lahan di kawasan dekat bandara dapat didorong menjadi alternatif tempat kreativitas anak muda. PRPP dapat digagas menjadi holding pariwisata dan tentu bisa menggandeng pelaku ekonomi kreatif. “Jika ekonomi kreatif didukung dan berkembang, maka dapat menyerap tenaga kerja, menambah pemasukan daerah sekaligus mendukung program pengentasan kemiskinan,” tambahnya.
Agung BM mengakui masih ada memandang sebelah upayanya dalam mendukung ekonomi kreatif. Tidak jarang dianggap sebagai pencitraan semata. Tapi ia tetap gigih dan menjadikan semua itu sebagai motivasi. Pernah saat mempromosikan durian lokal dianggap upaya remeh-temeh, atau campaign agak aneh dan nyeleneh. “Banyak yang menganggap pencitraan atau tidak terpenting. Tapi bagi saya ini upaya berjuang untuk mengembangkan industri kreatif karena nilainya sangat tinggi,” akunya.
Tahun 2022, DPRD sudah mengesahkan Perda tentang pengembangan ekonomi kreatif di Jateng. Ini menjadi regulasi positif dan harapannya dapat diikuti masing-masing Kabupaten/Kota. Sebagai instrumen yang mampu mendorong agar politik kebijakan pemerintah termasuk politik anggaran pemerintah nanti mampu mendorong ekonomi kreatif dapat perhatian yang lebih besar.
Industri kreatif banyak digandrungi anak-anak muda. Ia bakal terus memfasilitasi program, politik anggaran, ruang-ruang untuk anak muda terutama di kota besar. Harapannya masuk ke kabupaten/kota di Jateng baik dilakukan pemerintah maupun dorongan DPRD.
“Anak-anak muda Jateng ada kesempatan untuk berkreasi, dan menyampaikan gagasannya pada dunia luar bahwa ide kreatif ini akan terus tumbuh. Saya di DPRD Jateng sudah memperjuangkan banyak kebijakan yang berkaitan dengan ekonomi kreatif, serta program yang mendukung ekonomi kreatif. Jadilah penggerak ekonomi kreatif untuk menyokong ekonomi nasional. Saatnya anak muda untuk berkarya dan jangan takut berkreasi untuk kemajuan bangsa,” pesan Agung untuk anak-anak muda di Jateng. (fth/ida)