RADARSEMARANG.COM – Banyak pondok pesantren (ponpes) berdiri di Kabupaten Wonosobo. Basis keagamaan yang kuat ini menjadi peluang kemandiran ekonomi. Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar berupaya keras melahirkan santri-santri pengusaha yang islami melalui pelatihan kewirausahaan.
Peraturan Daerah (Perda) tentang Pesantren telah disahkan. Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar pun getol berkunjung dan sosialisasi ke berbagai ponpes. Untuk menjelaskan, jika saat ini keberadaan ponpes di Wonosobo sudah diatur dan dipayungi hukum melalui peraturan daerah. “Misinya tak lain untuk memberikan hak yang sama bagi seluruh ponpes agar bisa terus berkembang lebih baik,” terangnya.
Sebab ponpes telah menjadi bagian dari Kabupaten Wonosobo. Namun, sampai saat ini lembaga tersebut belum banyak tersentuh oleh kehadiran pemerintah. “Dengan adanya perda ponpes ini akan memberi kesempatan yang sama kepada mereka yang selama ini kurang mendapat perhatian,” katanya.
Ia menyebut jumlah ponpes di Wonosobo itu cukup besar. Oleh karenanya ia sangat berharap ponpes terus eksis di tengah-tengah masyarakat. “Agar bisa eksis, kemandirian pondok pesantren itu menjadi penting. Agar tetap bisa berdaya saing dengan lembaga yang lain,” imbuhnya.
Sebagai warga Wonosobo yang pernah tumbuh dan besar di lingkungan pesantren, Albar paham betul kemandirian ponpes itu sangat diperlukan. Ribuan santri yang menuntut ilmu itu tanpa ditopang dengan kemandirian takkan bisa bertahan lama. “Agar bisa mencapai kemandirian, ponpes perlu terus mengasah kemampuannya,” ujarnya.
Salah satunya dengan menciptakan lulusan pesantren yang siap menjadi pengusaha yang islami. Sehingga berbagai program diluncurkan untuk membekali santri dengan keterampilan dan kewirausahaan.
Menurut Albar, santri memiliki peran penting dalam menyalurkan ide kreatif berbasis literasi data yang kuat. Sehingga mampu membangkitkan semangat beradaptasi dalam menghadapi arus modernisasi secara terbuka. Berbagai pelatihan wirausaha untuk para santri diadakan agar menambah skill agar mandiri ketika lulus nanti. (git/lis)