RADARSEMARANG.COM – Kepedulian Fadia Arafiq SE MM terhadap bidang pelayanan kesehatan sangat kuat. Begitu terpilih sebagai Bupati Pekalongan, ia ngotot menelurkan kebijakan layanan kesehatan gratis bagi masyarakat tidak mampu. Apapun risikonya, Fadia ingin program itu harus ada dan berjalan.
Kini program itu benar-benar berlaku di Kota Santri sejak awal 2022 lalu. Masyarakat Kabupaten Pekalongan yang kurang mampu, kini cukup menunjukkan KTP untuk bisa mendapatkan layanan kesehatan. Tanpa pungutan biaya apapun.
Tak main-main, anggaran Rp 54 miliar Fadia gelontorkan untuk pelaksanaan program tersebut tahun ini. Memang, program itu hanya berlaku di rumah sakit milik Pemkab Pekalongan (RSUD Kajen, Kraton, Kesesi) dan seluruh Puskesmas. Fasilitas pelayanannya juga hanya berlaku untuk standar kelas III.
“Akan tetapi kami jamin, pelayanan tetap maksimal. Meski gratis, kami minta rumah sakit dan puskesmas tak membedakan. Ini perintah saya,” kata Fadia dalam berbagai kesempatan.
Luar biasanya, program tersebut tak hanya mencakup layanan rawat jalan, melainkan juga rawat inap dan persalinan. Plafon anggarannya maksimal Rp 15 juta per orang.
Dalam data Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, hingga Juli 2022 sudah 12.728 pasien yang memanfaatkan program gagasan Fadia tersebut. Rinciannya, 11.224 pasien rawat jalan, 1.018 rawat inap, dan 486 pasien persalinan.
Mewakili Fadia, Sekda Kabupaten Pekalongan Yulian Akbar mengatakan, anggaran program ini masih mencukupi (ter-cover). Pihaknya sudah melakukan banyak koreksi selama delapan bulan terakhir ini. Terutama soal batasan-batasan program ini dari sisi nominal maupun lainnya. “Ide program ini dari Bupati, Alhamdulillah mendapat apresiasi luar biasa dari berbagai pihak,” ucapnya.
Atas komitmen Fadia terhadap program tersebut, putri pedangdut legendaris Arafiq ini mendapat apresiasi pula dari RADARSEMARANG.COM. Fadia dianugerahi penghargaan sebagai salah satu kepala daerah yang inovatif, kategori “Komitmen Penyediaan Layanan Kesehatan Gratis”.
Fadia yang berhalangan hadir diwakili oleh Yulian Akbar saat menerima penghargaan dari RADARSEMARANG.COM itu di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Jumat (9/9) lalu. “Alhamdulillah, dan terimakasih ide bupati ini mendapat apresiasi dari Radar Semarang. Tentu penghargaan ini bukan tujuan utama kami. Sebab nawaitu kami adalah tidak boleh ada orang sakit yang tidak terlayani di Kabupaten Pekalongan,” ujar Akbar. (nra/ida)
