RADARSEMARANG.COM, Kendal – Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kendal Wynne Frederica atau chacha dinobatkan sebagai Tokoh Perempuan Inspiratif dalam Pencegahan dan Penurunan Kasus Stunting. Apresiasi diberikan RADARSEMARANG.COM Award 2021 di Pendopo Tumenggung Bahurekso Kendal.
Direktur Jawa Pos-Radar Semarang Baehaqi menyerahkan langsung pengharagaan pada perayaan Hari Ibu Nasional 22 Desember. Baehaqi mengatakan, tidak banyak Ketua TP PKK yang fokus menangani kasus stunting seperti yang dilaksanakan Ketua PKK Kendal. Hal ini tentu sangat luar biasa. Bahkan, istri Bupati Kendal ini rela turun langsung dan secara door to door mengedukasi warga bahaya stunting.
Kasus stunting dijadikan sebagai perhatian khusus untuk segera ditanggulangi. Sebab di Kendal, kasus stunting masih cukup tinggi. Yakni ada 5.017 kasus. Naluri seorang ibu, Chacha mengaku prihatin dan tergerak untuk menuntaskan kasus stunting di Kendal. Ada berbagai program unggulan untuk menurunkan kasus stunting di Kendal. Yakni dengan program edukasi warga dan program pemberian gizi tambahan bagi ibu hamil, ibu menyusui dan balita.
“Bagi bu Chacha, stunting bukan hanya karena masalah ekonomi atau kekurangan bahan pakan. Tapi bisa juga terjadi dikarenakan pola asuh yang salah dari orang tua maupun lingkungan setempat,” kata Direktur RADARSEMARANG.COM, Baehaqi saat memberikan Anugerah RADARSEMARANG.COM 2021, di Pendopo Tumenggung Bahurekso Kendal, kemarin (22/12).
Pola asuh yang salah ini bisa dari keluarga dan lingkungan tempat tinggal yang tidak sehat. Chacha secara aktif turun dengan melibatkan bidan desa dan kader PKK di desa dan kelurahan yang secara aktif mendatangi ibu-ibu hamil secara door to door.
Bu Chacha turun langsung mendatangi rumah warga untuk mensosialisasikan program-program pencegahan stunting. “Jika hal ini berhasil, dilaksanakan secara serentak oleh masyarakat. Generasi Kendal akan menjadi generasi emas,” tambahnya.
Ketua TP PKK Kendal Chacha Frederica berterimakasih kepada Jawa Pos-Radar Semarang yang telah memberikan apresiasi atas kerja kerasnya selama ini melawan Stunting. Ia mengaku tidak hanya sosialisasi dan edukasi saja. Tapi ia memberikan program pemberian gizi tambahan berupa daging kepada ibu hamil, ibu menyusui dan balita.
Syaratnya mereka harus mengikuti kelas edukasi stunting dulu yang digelar oleh PKK setempat. Dengan begitu, maka dapat dua hal. Pertama ibu-ibu memahami penting dan bahanya stunting. “Sehingga mereka bisa memberikan pola asuh yang kepada anaknya. Kedua, mendapatkan gizi tambahan berupa daging dan susu, hal itu bagus untuk masa pertumbuhan anak,” tambahnya. (bud/fth)