RADARSEMARANG.COM – Selama pandemi Covid-19 ini, banyak orang mulai mengulik hobi. Seperti yang dilakukan Nur Rofiq dengan motor antiknya. Salah satu yang paling spesial adalah, Honda seri CT-200 keluaran 1964.
“Dulu saya dapat dari kolektor di Banjarnegara. Semuanya masih original, mulai dari bodi, mesin, kelistrikan dan lainnya. Bahkan kadang saya pakai buat berangkat kuliah,” ujar mahasiswa Unnes ini.
Pria yang arkrab disapa Ainun ini bercerita, motor CT-200 dulunya untuk berkendara di jalanan desa dan berburu hewan. Terlihat dari bagian belakang motor, memiliki jok yang cukup panjang untuk menaruh hewan buruan atau hasil panen lengkap dengan panggagan sate.
Dari spesifikasi, Honda CT-200 punya kapasitas mesin 90cc dengan girboks 4-percepatan. Motor ini juga sudah menggunakan knalpot model high-level exhaust ala motor scrambler.
Ia cukup beruntung, karena menjadi salah satu dari lima pemilik motor Honda CT-200 yang ada di Indonesia. Keunikan dari seri CT-200 ini yaitu fitur dual-rear sprocket alias dua buah sproket belakang.
“Masing-masing sproket tersebut terdiri dari sproket besar yang punya rasio gigi rendah dan satunya lagi sproket berukuran kecil untuk rasio gigi normal,” jelasnya.
Konon selum jatuh ketangannya, motor langka nan unik ini pernah sampai Amerika sebelum sampai ke Banjarnegara. “Dulu saat saya beli kondisinya rusak, jadi harus dilakukan restorasi mesin,” katanya.
Uniknya, sampai sekarang motor ini masih original paint. Bahkan sampai baut-bautnya masih original dari Amerika. Bensin yang dihabiskan untuk motor Honda CT-200 ini terbilang murah. Hanya dengan Rp 10.000 sudah bisa keliling kota. Namun, kendalanya hanya di kecepatan motor. Karena CC yang kecil, motor tua ini tidak bisa melaju dengan kencang.
“Untuk perawatannya mudah, saya hanya mengganti bis klep, batok lampu, knalpot dan kontak. Sedangkan oli mesin rutin empat bulan sekali,” ujar Ainun. (den/mg7/zal/bas)