RADARSEMARANG.COM – Musim hujan dan kondisi jalan yang buruk secara tidak langsung membuat kaki-kaki mobil kesayangan rusak. Padahal piranti ini sangat penting untuk keamanan dan kenyamanan dalam berkendara. Sehingga bagian yang satu ini butuh perhatian khusus.
Pemilik Hartono Onderstel, Yusri Suhartandy menjelaskan, ketika sering melewati genangan air dan jalan berlubang, kaki-kaki mobil harus lebih diperhatikan. Jika tidak, bisa jadi akan terjadi kerusakan pada bagian power steering, shock, kampas rem, hingga bagian bearing kaki-kaki mobil.
“Imbasnya tentu dari sisi kenyamanan dan keamanan. Selain itu juga ada bunyi bising atau gemblodak pada kaki-kaki mobil,” katanya kepada RADARSEMARANG.COM.
Tandy begitu ia disapa, menerangkan, genangan air atau berkendara saat hujan bisa saja menyebabkan boot steering rack atau karet pelindung rack stir, serta as roda mengelupas bahkan sobek. Hal ini membuat piranti as roda, bearing mengalami aus dan rusak.
“Kasus umum, karet pelindungnya sobek, kemudian kemasukan air. Nah, ini membuat as roda, bearing roda tergerus sehingga membuat mobil tidak stabil,” jelasnya.
Ciri-ciri umum awal kerusakan, lanjut Tedy, adalah ketika stir atau kemudi dibelokkan mengeluarkan bunyi atau berdengung. Ini khusus untuk power steering jenis hidrolis. Sementara untuk power steering mobil jenis electronic power steering (EPS), ketika berjalan ada suara gemuruh pada kaki-kaki mobil.
“Gejala umum tentunya stir terasa berat ketika dibelokkan. Atau juga bisa muncul suara gemuruh, kasusnya bisa terjadi di jenis power steering hidrolis ataupun yang EPS,” bebernya.
Langkah yang harus dilakukan, memperbaiki steering rack. Dengan mengontrol CV Join, bearing maupun as roda. Misalnya bagian yang tergerus pasir bisa disepuh dengan cara pengerasan steering rack atau diganti baru. Termasuk pada bagian busing arm mobil yang fungsinya adalah untuk titik tumpu roda.
“Jika busing arm rusak, mobil akan terasa melenceng ke kiri atau kanan, jika sudah merasakan seperti itu tentu harus dicek,” tambahnya.
Selain genangan air, kontur jalan yang rusak terkadang membuat shockbreaker rawan mengalami kerusakan. Misalnya ketika mobil terperosok di lubang yang cukup dalam bisa membuat shockbreaker dan pangkon shockbreaker bengkok. Jika masalah ini terjadi, perbaikan yang paling disarankan adalah mengganti dengan part yang baru.
“Jika yang rusak bagian shockbreaker, disarankan untuk mengganti baru,” tambahnya.
Terakhir adalah bagian kampas rem, saat musim hujan, menyebabkan air beserta kemungkinan masuk ke piranti pengereman, yang menyebabkan tergoresnya bagian kampas rem ataupun cakram.
“Intinya bagian kaki-kaki ini perlu dicek ketika habis digunakan, misalnya apakah ada rembesan oli, atau ketika berjalan ada suara bising dari kaki mobil, perlu langsung dilakukan pengecekan agar tidak bertambah parah dan tetap nyaman serta aman dalam berkendara,” pungkasnya. (den/zal)