RADARSEMARANG.COM – Masih banyak kejadian mobil terbakar disebabkan oleh hubungan arus pendek listrik alias korsleting. Permasalahan itu jelas sangat merepotkan. Penambahan aksesori kelistrikan yang tidak sesuai standar bisa jadi pemicu korsleting.
Penyebab korsleting listrik pada mobil beragam. Biasanya bisa disebabkan karena pemilihan kabel yang tidak sesuai ukuran. Bisa juga karena kabel yang terkelupas atau putus serta penggunaan aksesori kelistrikan yang tidak sesuai standar dan tidak rapi.
Group Head After Sales Biz Solution PT Global CARfix Indonesia Sigit Wahyu Anggoro mengatakan biasanya korsleting mobil terjadi pada bagian lampu atau audio. Apalagi ada penambahan kabel di ruang mesin, dan pemasangannya tidak sesuai aturan. “Seperti modifikasi lampu atau audio yang kabelnya asal dipasang. Biasanya penyebab sering terjadinya korsleting mobil, kabel tambahan tidak dipasang dengan benar dan terkesan asal-asalan,” ucapnya.
Ia menambahkan kondisi korsleting mobil ada dua macam. Yakni kondisi ringan dan kondisi parah. Untuk kondisi ringan yakni korsleting mobil tidak menimbulkan macet pada mobil. Sedangkan kondisi yang parah yakni mobil mengalami macet dan tidak bisa dihidupkan. Karena ketika dipaksakan dan korsleting semakin parah bisa mengakibatkan kebakaran pada mobil.
“Dalam memperbaiki alur listrik kami biasanya harus mengetahui wiring diagram mobil atau bahasa sederhananya alur kelistrikan mobil. Yang biasanya ada banyak macam, misalnya untuk kelistrikan AC, door lock, engine stop, lampu, audio. Itu semua ada jalurnya sendiri,” tambahnya.
Akan tetapi, kondisi semacam ini dapat dicegah dengan menerapkan komponen sederhana yaitu pelindung kabel (cable protector) mobil. Pelindung kabel terbuat dari bahan sintetis berbentuk selongsong untuk membungkus kabel sekaligus supaya tampak rapi. Selain berfungsi merapikan, pelindung ini dapat melapisi kabel yang menjalar pada setiap bagian sistem kelistrikan mobil.
Pelindung mobil ini pada umumnya sudah diterapkan pada mobil keluaran baru yang membungkus setiap kabel, baik kabel sensor mesin maupun kabel lampu. Kabel-kabel ini berujung di fuse box atau kotak sekring yang tugasnya menjadi pengaman rangkaian.
Kepala Bengkel Carfix Cabang Majapahit Ilham S. Afif mengatakan fuse box berperan sebagai tempat keluar masuk arus listrik sekaligus pengaman bagi sistem kelistrikan kendaraan. Fuse box umumnya berada di ruang mesin, tapi ada juga yang di bagian bawah dasboard sisi pengemudi. Kotak sekring selalu dibekali dengan diagram semua sekring yang dipakai pada mobil. Diagram ini selalu ditaruh di bagian luar atau dalam penutup sekring.
“Fungsi dari fuse box untuk mengirim arus listrik ke komponen elektrikal mobil dan memastikan jumlah arus listrik benar dan tidak berlebihan. Jika ada permasalahan pada kabel listrik, fuse box akan secara otomatis mematikan mesin mobil,” ucap Ilham.
Namun kadang ada saja pemilik mobil yang memodifikasi mesin sampai ke bagian lampu mobil sehingga menyebabkan adanya penambahan kabel. Mereka pun harus memasangkan pelindung pada setiap kabel tambahan untuk menjamin keamanan. “Untuk aksesori kelistrikan, bila pemasangannya tidak sesuai prosedur, bisa fatal. Kelihatan memang sepele, seperti pasang projector HID, ganti audio, foglamp, speaker, sampai klakson, tapi kalau semua itu dikerjakan tidak benar, dampaknya justru merugikan pemilik mobil,” ucap Ilham.
Ilham menambahkan tak sedikit kasus pemasangan kelistrikan yang dilakukan di luar standar bengkel resmi. Seperti menyambung kabel asal-asalan tanpa ada pelindung kabel, lalu proses pengambilan daya yang tidak sesuai. Kondisi tersebut tanpa disadari akan membuat mobil nantinya bermasalah. Mulai dari aki yang mudah tekor, kerusakan sistem elektrikal lain pada mobil, hingga paling fatal menyebabkan hubungan arus pendek yang bisa memicu kebakaran. (cr1/ton/bas)