25 C
Semarang
Tuesday, 16 December 2025

Punya Hobi Restorasi, Berburu Motor Klasik hingga Luar Kota

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM – Otomotif merupakan hobi yang sudah digeluti Ketua DPRD Kota Semarang, Kadar Lusman sejak masih duduk di bangku SMA. Kebiasaannya untuk touring, restorasi, hingga trabas pun masih ia lakukan sampai sekarang.

Pilus, sapaan akrabnya, cenderung suka motor old school. Belasan motor tua ia koleksi. Sebut saja Honda C70, Suzuki A 100, Honda 90Z, Yamaha L2 Super, Honda CB 100, dan Suzuki TS, dan Yamaha RX King, terparkir rapi di rumahnya.

“Memang sudah hobi dari dulu. Ada yang hunting sampai ke luar kota, ada juga yang simpanan. Istilahnya buat klangenan,” kata warga Mangkang Wetan Krajan RT 02 RW 01, Kecamatan Tugu itu.

Tidak sekadar dipajang. Pilus kerap mengendarai koleksinya untuk muter-muter di sekitar tempat tinggalnya.”Masih saya gunakan sampai saat ini. Keasliannya masih saya pertahanan. Sering saya gunakan untuk menyapa warga, kalau memang bisa dijangkau dengan motor,” ujarnya.

Memang, semua koleksinya masih terlihat orisinil. Tidak ada modif macem-macem. Sentuhan hanya diterapkan pada cat untuk menguatkan kesan klasik. Seperti Honda Pitung alias Honda 70, khusus motornya ini dimodifikasi dengan kelir hijau putih untuk memberikan kesan kalem. Ada juga Honda 70 yang direstorasi untuk mengembalikan keasliannya.

“Satu motor pitung warna hijau putih saya modifikasi, khas cewek ada keranjang di depan, namun tetap mempertahankan klasiknya untuk kado anak saya. Yang satunya saya pertahanan original,” tambah bapak tiga anak ini.

Pria kelahiran Semarang 5 Oktober 1970 ini, saat menyalurkan hobi touring atau trabasnya ogah menggunakan motor keluaran baru. Suzuki TS tahun 2002 ia pilih untuk menemani aktivitasnya. Bahkan bisa dibilang menjadi ciri khasnya, kala rekan sesama pecinta trabas memilih menggunakan motor baru.

“Suzuki TS ada dua, yang satu khusus buat trabas, satunya buat touring. Kemarin sempat ke Dieng pakai TS juga,” ucapnya bangga.

Pilus mengaku selain hunting, ada juga koleksinya yang didapatkan dengan sistem barter, yakni Suzuki A 100 berkelir kuning. Pilus mengenang ia mendapatkan motor tersebut ditukar sepasang velg racing motor matic seharga Rp 500 ribu.”Dulu hancur, butuh proses juga untuk melakukan restorasi kemudian repaint,” tandasnya.

Pilus berusaha mengembalikan motor tua miliknya se-asli mungkin. Mulai dari lampu seins, head lamp, bodi, asesoris ia cari sesuai dengan aslinya. Masalah spare part ia dapatkan melalui hunting, namun tak jarang ia beli secara online. “Kalau dari segi perawatan cukup mudah, hanya dipanasi dan dibersihkan bodinya agar tetap kinclong,” ujarnya.

Dengan menggunakan motor, Pilus yang juga hobi gowes ini mengaku lebih mudah menyapa warga.”Kalau pakai mobil susah nyapa, enak pakai motor. Lebih asik dan bisa dekat dengan warga,” pungkasnya. (den/zal)

 


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya