RADARSEMARANG.COM – Kreativitas modifikator asal Kota Semarang dan sekitarnya tidak diragukan. Buktinya, mobil VW Safari tua, bisa disulap menjadi mobil ala pantai yakni boogie yang sangat keren.
VW Safari adalah jenis VW open kap atau cabrio yang keluar pada tahun 1970-an. Dahulu mobil dengan tipe 181 ini dikenal sebagai mobil camat pada masa jayanya. Ya sekitar tahun itu pula VW Safari merupakan mobil operasional camat termasuk di Semarang.
“Terkenalnya dulu memang VW Pak Camat, kebetulan almarhum Papa beli sekitar tahun 1980, dan kala itu memang menjadi penggemar VW,” kata Jimmy Nanda Setiawan.
Kecintaan ayahnya terhadap VW menular kepada dirinya. Apalagi almarhum Papa Jimmy, melakukan modifikasi mobil ala pak camat ini dengan bentuk yang bisa dibilang artistik dan sangat keren yakni boogie.
“Dulu Papa pakai mobil ini buat balap, dibangun dari nol. Kala itu semua bodi dicustom menggunakan plat dengan tebal 1,2 mili. Maklum waktu itu masih jarang banget perajin fiber terutama bodi mobil,” jelasnya.
Setelah jadi digunakan balapan almarhum papanya. Dan kini mobil boogie yang dibangun tersebut diwariskan ke tangannya. Ia rawat untuk kenang-kenangan sekaligus amanah yang harus dijaga. “Ya kalau sekarang sih nggak buat balap lagi, hanya untuk kontes dan touring aja. Ini juga saya modif lagi biar tambah keren,” ujarnya bangga.
Jimmy –sapaan akrabnya – menjelaskan, hampir semua bagian dalam mobil VW boogie miliknya dilakukan pergantian part. Misalnya shock breaker depan, Jimmy menggunakan milik Mitsubishi L300, serta disk brake depan menggunakan milik Toyota Kijang, dan shock breaker belakangan menggunakan shock yang ia impor dari Jerman.
“Atapnya dibuat terbuka atau cabrio, namun kalau hujan bisa dipasang atap jenis kanvas. Model pintunya jump door,” tambahnya.
Modifikasi boogie yang dianut adalah boogie menggunakan bodi. Jenis lainnya adalah trubullar atau hanya menggunakan rangka, pengunaannya sendiri kental sebagai mobil pantai buat nyantai. “Bodi VW Safari dipotong 50 sentimeter biar kelihatan sporty dan tidak terlalu panjang. Saya modifikasi lagi agar terlihat lebih detail,” bebernya.
Agar kekhasan VW terlihat, kap depan VW kodok ia gunakan untuk bagasi depan. Sementara bagian belakang masih mempertahankan bodi safari. Bukan tanpa alasan, menurut Jimmy seharusnya bagian mesin terlihat. Karena menyesuaikan dengan cuaca dan iklim di Jateng, akhirnya bagian mesin ini dibuat tertutup.
“Kalau mesin masih punya safari, tapi block mesin pakai punya VW Combi. Karburator, krek as, coil saya ganti agar akselerasinya enak dan lebih bertenaga,” bebernya.
Kemudian dari segi interior, dua subwoofer, satu mono block dan satu power serta speaker two way. Jangan ditanya, mobil ini bisa menghasilkan audio yang menggelegar dan enak didengarkan. “Audionya saya percantik untuk keperluan kontes, jok dan dashboard saya bikin sendiri. Selain itu saya juga gunakan stir racing,” katanya.
Untuk bagian kaki, Jimmy menggunakan velg krom dengan ukuran 18 inchi. Juga dilakukan beberapa tambahan lampu after market pada bagian depan serta belakang menyesuaikan bentuk dan alur bodi sehingga mobil berwarna merah ini terlihat garang.
“Kalau dari segi perawatan sih nggak susah. Sebelum jalan cuma cek oli aja. Itulah mengapa saya seneng VW. Sparepart ada yang ori, kw, sampai kw super harganya pun sangat terjangkau,” pungkasnya. (den/lis)