26 C
Semarang
Saturday, 14 June 2025

Menolak Tua, Honda GL Pro Lawas Dimodif Tracker

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM – Modifikasi kadang dilakukan di luar nalar. Tak jarang biaya berapapun dikeluarkan agar kuda besi kesayangan bisa kembali mengaspal. Termasuk modifikasi dan restorasi motor tua agar tetap eksis di jalanan.

Belum lama ini, bengkel modifikasi Fucktory Brother, mengubah kendaraan yang cukup tua. Yakni Honda GL Pro yang kali pertama keluar pada tahun 1990-an yang masih menggunakan platina.

“Istilahnya adalah menolak tua. Hal ini yang menjadi tantangan tersendiri,” kata owner Fucktory Brother, Catra Bintang.

Konsep yang diusung, lanjut Catra, dipilih modifikasi ala tracker. Tujuannya adalah agar motor tua ini bisa melintasi segala medan dan digunakan untuk harian. “Agar tidak ribet pada bagian mesin, sistem platina dilepas dan diganti CDI Shogun, tujuannya agar tidak rewel ketika dipakai,” ujarnya.

Ubahan mesin ini bisa dibilang cukup mudah, dikarenakan part-part yang masih ditemukan di pasaran. Tujuan utamanya performa mesin tetap mumpuni meski dari segi usia termakan zaman. “Kapasitas mesin masih sama 105 cc, part mesin yang diganti bertujuan agar lebih tahan melintasi segala medan dan digunakan untuk harian,” paparnya.

Setelah mesin selesai, Catra beralih pada ubahan frame bawaan, pemotongan frame dan penambahan sub frame dilakukan agar lebih kuat. Namun tetap futuristik dikarenakan, bodi motor bawaan dilepas total. Sementara bagian swing arm, dibuat custom dengan menggunakan bahan pipa besi.

“Agar lebih berotot tanki bawaan diganti dengan milik Kawasaki tapi di-custom,” bebernya.

Dari sistem kaki-kaki, shockbreaker bawaan diganti total. Untuk bagian depan menggunakan Yamaha Byson, sementara bagian belakang menggunakan Honda Megapro. Kemudian dipasang velg dan ban diameter besar, serta menggunakan tromol depan milik Kawasaki Ninja. “Untuk ban menggunakan ban tipe pacul, agar saat berjalan di medan tanah cengkeramannya kuat,” katanya.

Agar karakter motor segala medan lebih kuat, stang kemudi dibuat menyesuaikan dengan ketinggian pengguna alias custom. Bagian jok pun dibuat secara handmade. Sedangkan bagian knalpot menggunakan model bambu yang menggunakan bahan stainless.

“Untuk head lamp, menggunakan lampu truk yang di-custom, lampu belakang juga custom,” imbuhnya.

Ditanya tingkat kesulitan saat memodifikasi, menurut Catra tidak ada kesulitan yang berarti. Karena konsep modifikasi yang diusung adalah model harian simpel. “Cenderung mudah tidak ada kesulitan karena modifikasi yang diusung harian simpel, dan bisa melibas segala medan,”pungkasnya. (den/lis/bas)

 


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya