RADARSEMARANG.COM – Ingin tampil berbeda dari mobil lainnya, menjadi pemikiran utama Edi Susilo. Dengan basic BMW e39 528i, Edi begitu ia disapa mampu membuat dua mobil sedan ini berbeda dengan yang lainnya, pertama adalah sedan BMW pikap dan sedan BMW boogie.
“Dua mobil sengaja saya modifikasi dengan konsep lain dari pada yang lainnya,” kata Edi.
Pemilik Audric 2000 cuci dan salon mobil ini menjelaskan, untuk BMW pikap yang dibuat menggunakan basic mobil e39 528i keluaran 1997 dengan kapasitas mesin 2.800 cc. Bagian pintu belakang, sampai bagasi ia potong, kemudian dibangun ulang.
“Konsepnya pikap non-bak, bodi belakang dipapras habis. Waktu pengerjaan selama enam bulan,” ujarnya.
Setelah bodi dipotong, Edi harus membuat kerangka bodi baru menggunakan pipa. Kemudian ditutup dengan plat besi, disesuaikan dengan aerodinamika bodi.
“Lumayan susah sih, harus mix and match dulu. Bahkan sempat bongkar pasang sampai empat kali, dan akhirnya jadi bentuk yang sekarang ini,” tandasnya.
Sementara bagian kaca samping dan belakang, Edi harus memesan kaca ke karoseri secara langsung agar bentuknya lebih presisi.“Meski pun dikepras, lampu belakang saya pertahankan original,” terangnya.
Setelah memiliki sedan BMW Pikap yang mukin satu-satunya di Semarang, ide gila dan unik kembali mencuat. Yakni membuat BMW open kap, akhirnya konsep yang dipilih adalah mobil pantai atau boogie.
Kali ini Edi, kembali membuatnya dengan BMW e39 528i keluaran tahun 2000. Bisa dibilang ide kali ini lebih ekstrem, karena hampir semua bodi dikepras, hanya menyisakan kap mesin.“Konsep kedua ini potong bodi juga, saya buat mirip mobil boogie. Jujur lebih ekstrem sih,” ujarnya.
Meski melakukan pengeprasan, pilar-pilar yang ada tetap digunakan dan disambung dengan pipa. Fender depan pun lebih dipanjangkan. Sementara bumper belakang menggunakan rangka original. Untuk finishing, Edi menggunakan besi bordes agar terkesan lebih menarik.
“Saya gabungkan pipa dan pilar orginal, tujuannya agar mobil tidak limbung dan tetap nyaman ala BMW,” jelas pria yang ikut komunitas Bimmerbenz Indonesia ini.
Modifikasi mobil, lanjut Edi, bukan hanya mengejar detail pengerjaan. Namun juga harus sesuai dengan keamanan dan kemanyamanan. Misalnya ketika memotong bodi, tulangan harus dibuat sepresisi mungkin.“Tentunya harus kuat dan presisi, karena tulangan ini penting, nyaman enggak mobil ya tergantung tulangan ini,” katanya.
Dari segi mesin, Edi mempertahankan keasliannya. Mobil yang telah memiliki bentuk baru dari segi dapur pacu masih orginal dengan transmisi matic. Khusus untuk sedan pikap, sudah sering menjuarai kontes di Semarang dan luar daerah. Misalnya saja Bimmerfest Indonesia untuk seri 5, juara kustom dan special class. (den/zal/bas)