RADARSEMARANG.COM, Semarang – Berdiri sejak Februari 2018, Reptile Rescue Semarang (RRS) berhasil menyelamatkan puluhan laporan reptil yang ditemukan oleh warga. Dari ular, biawak, kadal dan reptil lainnya dapat diatasi oleh tim RRS.
Awal mulanya, RRS hanya untuk komunitas pecinta reptil. Namun, seiring berjalannya waktu, komunitas ini juga menerima panggilan warga yang menemukan reptil di daerah mereka.
Meskipun begitu, tim RRS tidak sembarangan menerjunkan anggotanya ke lapangan apabila tidak memiliki ilmu penyelamatan reptil yang benar.“Pasti didampingi dulu. Kita juga ada latihannya dulu,” kata Perwira Laksana Satria, Ketua Reptile Rescue Semarang.
Perwira juga menceritakan pengalaman paling berkesan tim RRS selama bertugas melakukan penyelamatan.“Paling susah kita nyelamatin di Tegalsari, kita dapat info dari pihak ketiganya. Ada info ular panjang masuk ke pondasi jembatannya. Kalau mau nyelamatin harus ngebongkar dulu, padahal kalau dibongkar takutnya jembatan ambruk,” Ujarnya.
Akan tetapi, ada beberapa halangan yang dihadapi tim RRS saat menyelamatkan reptil di lapangan. “Pengalaman paling unik kita pernah rescue sarang tawon. Wah, itu kan jauh banget sama reptil,” kenangnya.
Kendala lain yang dihadapu RRS Semarang adalah waktu yang dimiliki anggota mereka tidak menentu. Selain itu kurangnya pengalaman dan kondisi lapangan yang beraneka ragam kadang menyulitkan anggota penyelamat RRS.
Reptil yang telah diselamatkan akan ditawarkan tim RRS kepada pelapor terlebih dahulu untuk dirawat. Apabila pelapor tidak ingin merawatnya, maka tim RRS mengambil alih dan merawatnya.
Adanya RRS ini sangat membantu warga melapor hadirnya hewan reptil berbahaya di sekitar mereka. Pelapor cukup menghubungi tim RRS di Facebook ataupun nomor kontak tim di instagram milik Reptil Rescue Semarang. (mg 13/mg16/bas)