RADARSEMARANG.COM – Siapa yang tak tahu Iwan Fals, the living legend. Legenda hidup yang memiliki jutaan penggemar. Sebutannya Oi. Bahkan setiap ada konser, apapun band-nya, bendera Oi selalu berkibar di tengah lautan penonton.
Organisasi Masyarakat (Ormas) Oi secara nasional didirikan oleh Iwan Fals pada 1999. Setahun kemudian dibentuk OI Batang. Tidak sekadar organisasi fans, Oi Batang komitmen menjadi orang yang berguna bagi masyarakat.
Ketua Badan Pengurus Kabupaten (BPK) Oi Batang Casono mengatakan, sebagai lembaga perwakilan Oi nasional, anggota kelompok ini sadar betul dengan tujuan awal mereka berkumpul.
“Kami tidak sekadar fans Bang Iwan Fals, sejak berdiri, kami berniat menjadi kelompok yang berguna bagi masyarakat,” tegasnya.
Oi Batang sendiri berdiri sejak awal tahun 2000-an, usai secara nasional didirikan oleh Iwan Fals pada tahun 1999. Namun sempat vakum. Kemudian pada tahun 2011, kembali dilanjutkan menjadi organisasi resmi, dengan badan hukum yang lengkap. Oi sendiri, tidak memiliki kepanjangan. Karena kata ‘Oi’, merupakan panggilan akrab Iwan Fals pada fans nya.
“Awalnya itu sapaan, seperti kita memanggil orang yang tidak tahu nama. Hingga diresmikan menjadi ormas,” terangnya.
Bermarkas di Desa Kecepak, Kecamatan Batang, BPK Oi Batang, memiliki 100-an anggota resmi. Terdaftar dalam organisasi hingga pusat. Anggotanya dari berbagai latar belakang. Mulai pelajar, guru, petani, PNS, pengacara, pengusaha, pedagang, buruh pabrik hingga pengusaha. Namun secara umum, memiliki banyak simpatisan, atau penggemar Iwan Flas yang tidak mau beroganisasi.
“Kalau kita bikin acara dulu sebelum Covid, yang hadir bisa ribuan orang. Dengan ciri khas yang cukup kental,” tandasnya.
Selama berdiri, kegiatan ormas Oi hampir 90 persen bersifat sosial. Dari menghimpun dana bencana alam, bersih desa, pendidikan anak-anak, pendidikan bagi warga kampung, bersih sungai, peduli sampah, bahkan hingga gerakan politik bersih.
“Kami bahkan pernah menginisiasi gerakan No Money Politik. Dengan mengajak 30-an ormas lain gabung,” ujar mantan ketua BPK Ormas Oi Batang Nasrul Fajar.
Namun gerakan tersebut memantik polemik. Secara personal maupun organisasi mendapat tekanan dari pihak tertentu. Bahkan mereka sempat diitimidasi dengan mendatangi markas.
Namun selama pandemi ini, pihaknya getol menggelar aksi kerja bakti. “Kegiatan bersih-bersih kami pilih karena murah namun meriah,” ucapnya.
Tanggal 4 Juli 2021 kemarin Oi Batang melakukan pergantian pengurus. Salah satu komitmen yang ditekankan pada pengurus baru adalah gencar menggelar aksi sosial. (han/zal)