31 C
Semarang
Tuesday, 8 April 2025

Awalnya Hanya Ingin Kumpul-Kumpul Saling Berbagi Cerita Tentang Boneka

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM – Boneka bukan saja digemari anak-anak perempuan. Mainan ini juga memikat hati orang-orang dewasa. Para pencinta boneka ini membentuk komunitas Doll Lovers.

Komunitas Doll Lovers terbentuk dari orang-orang yang memiliki kesamaan yaitu pencinta boneka. Berawal dari 23 Juli 2016, Elkana Gunawan Tanuwidjaja bertemu dengan Lolita Vega, sesama doll lovers Semarang melalui media sosial. Mereka memutuskan untuk membentuk komunitas Doll Lovers dengan menyebarkan informasi para pencinta boneka di media sosial. Tak disangka, ternyata banyak pencinta boneka yang menanggapi. Mereka berasal dari berbagai daerah seperti Pekalongan, Semarang, Purwodadi, Solo.

“Jadi awalnya kita ingin kumpul-kumpul aja saling berbagi cerita tentang boneka itu bagaimana,” ucap Elkana Gunawan, ketua sekaligus pendiri Komunitas Doll Lovers.

Komunitas yang bertempat di Kampung Gebanganom Sarirejo Semarang Timur ini tmemiliki 13 anggota. Tak ada batasan usia untuk bergabung dalam komunitas. Mereka tak sekadar kumpul-kumpul, tapi juga membahas banyak hal positif. Seperti bicara event, sharing tentang boneka, membahas pekerjaan yang bersangkutan dengan boneka, produser pembuatan boneka. Jenis boneka yang dimiliki anggota Doll Lovers beragam. Ada barbie, fashion royalty, intergrity toys, ball joint doll, disney animator, paula, dan lain sebagainya.

Anggota komunitas Doll Lovers yang senang berbagi informasi tentang boneka. (Istimewa)

Menggembangkan karya melalui hobi merupakan salah satu tujuan dari Doll Lovers ini. Mereka mengembangkan kemampuan membuat aksesoris boneka. Kemudian menjual aksesoris boneka tersebut di media sosial. Sejumlah aksesoris yang berhasil dijual seperti baju, sepatu, jepit rambut, dan lainnya. Harga dibandrol mulai dari Rp150 ribu hingga Rp 900 ribu. Tergantung pada bentuk dan jenis boneka. Keuntungan dari berjualan aksesoris murni untuk penjual. Namun jika komunitas mengadakan event tertentu, ada potongan 10 persen untuk dimasukkan dalam kas.

Elkana juga mengembangkan hobinya menjadi pembuat baju-baju boneka. Ia menggunakan bahan-bahan berbau nusantara, seperti batik, jumputan, tenun. Selain itu ia juga memproduksi baju boneka dari bahan bahan moderen seperti baju pesta, kaos, jaket untuk boneka-boneka mereka.

Untuk perawatan boneka, kata Elkana, butuh perhatian lebih. Salah satunya, boneka tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung karena warna boneka bisa menguning. ”Kalau sudah menguning boneka ini tidak bernilai harga. Selain itu, boneka selalu dibersihkan agar tidak berjamur,” ujarnya.

Komunitas Doll lovers ini juga bisa memperbaiki boneka yang sudah rusak.  Kemudian dapat boneka dapat dirias seperti orang. (mg6/mg7/ton)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya