26 C
Semarang
Saturday, 12 April 2025

Belajar Memelihara Arwana Super Red; Kuncinya pada Kualitas Air, Ikan ’’Antik’’ Diburu Kolektor

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM – HAMPIR di setiap sudut bagian pameran, ada stan yang menampilkan arwana. Di samping panggung utama, tidak kurang dari lima ekor super red dipajang menyambut pengunjung.

Salah satu stan arwana di pameran Kalikan adalah milik KJV_Aquatic. Komisaris Utama KJV_Aquatic Akhmad Syekhan hadir langsung menjaga koleksi yang dipamerkan.

’’Total, kami memiliki 30 ekor. Yang dibawa ke pameran ada 14 ekor arwana super red,’’ katanya.

Pria 27 tahun itu menyatakan, KJV_Aquatic memang punya pakem tersendiri. Yakni, hanya mengoleksi arwana super red.

Yang dipamerkan saat itu ukurannya beragam. Dari yang terkecil 30 sentimeter atau berumur sekitar satu tahun sampai 40 sentimeter.

Syekhan menyatakan, tidak semua arwana yang mereka miliki sudah jadi. ’’Ada yang masih bahan, istilahnya,’’ katanya.

Yang masih bahan, warna merahnya belum muncul. Tingkatan paling awal warnanya kuning. Kemudian, pada tahapan berikutnya, mulai berganti jadi oranye.

’’Warna merah itu mutasi. Biasanya yang muncul merah dulu di bagian pipinya,’’ katanya.

Kemudian, bagian ring dari tiap sisiknya. Umumnya warna merah mulai muncul saat ikan berukuran 40 sentimeter.

Ada beberapa perawatan khusus agar warna merah pada ikan endemis Indonesia itu muncul dengan sempurna.

Aspek utama yang jadi perhatian adalah kondisi air. Sebisa mungkin kondisi air serupa dengan habitat aslinya. Termasuk kondisi pH-nya.

Syekhan membagikan tips supaya air yang digunakan untuk memelihara arwana diendapkan dahulu.

Disiapkan tempat penampungan khusus. Minimal 1 x 24 jam, atau jika ingin lebih maksimal bisa didiamkan 3 x 24 jam.

’’Jadi, air dari PAM atau air sumur jangan langsung dimasukkan ke akuarium,’’ tuturnya.

Perawatan berikutnya adalah penggantian atau pengurasan. Dia menyatakan, idealnya air yang dikuras cukup 10–20 persen.

Tidak perlu diganti semua. Sebab, kondisi pH air yang berubah drastis berbahaya untuk keselamatan ikan.

Faktor lain yang tidak kalah penting adalah pakan. Nutrisi paling optimal untuk merangsang warna ikan adalah udang.

Bagian kepala dan ekor udang yang tajam dibuang. Disisakan badan saja untuk diberikan ke arwana.

’’Diberikan sekalian dengan cangkang atau kulitnya. Tidak perlu dikupas,’’ tuturnya.

Faktor lampu juga bisa merangsang mutasi warna arwana. Sebab, sorot lampu bisa menggantikan paparan sinar matahari.

Selain itu, Syekhan menyatakan, cara paling aman bagi pemula untuk memelihara super red adalah membeli di ukuran 30 sentimeter untuk mengurangi risiko mati.

Di tengah-tengah pameran, ada salah satu stan yang menampilkan arwana yang tidak sempurna secara fisik. Bisa dikatakan cacat.

’’Di kalangan penghobi, biasanya disebut arwana unik atau arwana antik,’’ kata Ahmad Nur Alif Furqon, petugas stan distributor SDI.

Meskipun bentuknya tidak sempurna, arwana seperti itu dicari banyak kolektor. Di toko kami, ada sekitar 120 ekor ikan arwana unik.

’’Yang dipajang di sini, sebagian sudah ada yang DP. Seperti yang punuknya kayak unta itu,’’ katanya.

Alif menyatakan, arwana unik koleksi tokonya adalah jenis silver albino dan silver Brasil. Untuk yang albino, harganya sekitar Rp 900 ribu. Sementara itu, silver Brasil sekitar Rp 300 ribu.

Secara umum, tidak ada perbedaan perlakuan antara memelihara arwana bertubuh sempurna dan yang unik tersebut. Mulai kualitas air hingga pakan, semuanya sama. (wan/c12/cak/ap)

Reporter:
Jawa Pos Koran

Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya