RADARSEMARANG.COM – Bermula dari hobi, kini Ryo Ananda mulai menekuni bisnis ternak kadal. Pemilik akun Instagram Juragan Kadal Semarang menceritakan bahwa ia mulai mengeloksi kadal sejak tahun 2018. Hingga saat ini ia mengeloksi kurang lebih 120 kadal dari berbagai jenis.
“Awalnya diracuni temen suruh beli Alhamdulillah cocok tangane, jadi nambah ternak terus,” ucapnya kepada RADARSEMARANG.COM, Sabtu (20/8/2022).
Saat ini Ryo memiliki berbagai jenis kadal seperti tengerine, macksnow, super snow, bredert snow dan masih banyak lagi. Biasanya Ryo mendapatkan kadal dengan cara barter dengan teman, atau hunting dalam sebuah pameran.
Diakuinya, merawat kadal merupakan hal yang gampang-gampang sulit. Karena kadal yang baru lahir lebih membutuhkan perawatan khusus karena lebih rentan dan agresif dibanding kadal yang sudah dewasa.
Dari segi makan pun kadal yang baru lahir lebih suka mogok makan mengakibatkanya kurang sehat dan menjadi kerdil.“Seperti ini mbak, ini harusnya ukuranya bisa lebih besar tapi karena pas kecil makanya susah jadi kerdil,” sambil menunjukan koleksi kadalnya.
Untuk perawatannya Ryo mengatakan kadal membutuhkan kalsium untuk menjaga agar ekornya tidak bengkok dan untuk makan kadal yang masih balita biasanya Ryo memberikan ulat jepang, jika sudah beranjak dewasa diberi makan kecoak dan jangkrik.
Seekor kadal dibandrol dengan harga yang bermacam-macam. Mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 700 ribu tergantung usia dan jenisnya. “Saya biasanya menjual mulai dari umur 3 bulan,” jelasnya.
Dari bisnis Juragan Kadal ini omzet yang di dapat Ryo mencapai Rp 1,5 juta setiap bulan saat sepi pembeli, jika ramai bisa mencapai Rp 2 juta lebih. “Memang kayak gini keliatannya sepele, tapi kalo diseriusin ya lumayan juga omzetnya,” terangnya.
Media penjualan yang Ryo gunakan adalah melalui media sosial. Sebagai pebisnis yang masih newbie Ryo pernah mengalami beberapa kendala yang membuat bisnisnya mandek di tengah jalan.
Ada juga kerugian lain yang pernah dialami Ryo adalah Ketika dia mengirim Kadal kepada pembeli akan tetapi kadalnya mati diperjalanan. “Kalo sudah mati diperjalanan ya mau gimana lagi, anggap saja pas hari sialnya,” sambatnya. (mg13/mg14/bas)