28.4 C
Semarang
Sunday, 22 June 2025

Awalnya Iseng, Bonsai Diorama Karya Pemuda Asal Semarang Ini Ternyata Laris Manis

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM – Catra Bintang, 34, tak menyangka jika hobi isengnya memiliki nilai jual hingga jutaan rupiah. Bonsai diorama banyak dicari penggemar tanaman mini akhir-akhir ini.

Ketertarikan Catra terhadap bonsai diorama, berawal dari ketidaksengajaan melihat postingan di instagram. Kemudian dia membatin, bonsai diorama itu tampak cantik dan memiliki ruang khayalan saat dilihat.

“Lalu saya belajar dan mencoba membuat bonsai diorama. Tapi saya fokus ke bonsai daun kecil saja,” katanya kepada RADARSEMARANG.COM saat ditemui di kediamannya. Bermula dari situlah, Catra menekuni bisnis bonsai diorama.

Dia menjelaskan, pembuatan bonsai diorama tidaklah sulit. Hanya saja membutuhkan kreativitas dan imajinasi tinggi. Itu digunakan untuk menghidupkan suasana yang disajikan dalam bonsai diorama. Juga menimbulkan efek cerita serta khayalan bagi siapa saja yang melihatnya.

“Yang menarik minat terhadap bonsai diorama ini kan efek cerita yang ditimbulkan. Seolah-olah nyata gitu keadaan yang terjadi,” jelas anggota Komunitas Bonsai Plat H itu.

Salah satu bonsai diorama karta Catra Bintang. (NUR CHAMIM/RADARSEMARANG.COM)

Ternyata, pembuat bonsai diorama di Jawa Tengah tidaklah banyak. Adapun Catra, adalah satu-satunya pembuat bonsai diorama di Kota Semarang. Kini, hobinya itu tak sekadar menjadi kesenangan belaka. Bahkan sudah menjadi bisnis yang menjanjikan.

Catra menekuni hobinya itu sejak awal 2021. Dia pun sudah memiliki banyak pelanggan. Bahkan ada yang dari luar Pulau Jawa. Seperti Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dalam pembuatan bonsai diorama, Catra tak sendiri. Dia dibantu rekannya, yakni Arif Mahya, 26. Adapun pemasarannya hanya melalui instagram. Harganya pun bervariasi. Mulai Rp 1,2 juta hingga Rp 2,5 juta. Sedangkan lama pengerjaannya juga bervariasi. Tergantung kerumitannya. “Pelanggan juga bisa request kok. Pernah ada yang pesan bonsai diorama pesawat terbang jatuh juga,” ungkapnya.

Sementara itu, Catra pernah mengalami kendala dalam pembuatan bonsai diorama. Seperti kesulitan mencari bahan diorama. Dan memberikan presentasi settingan pohon mati melalui perhitungan skala yang kecil itu. “Biasanya ya saya pakai skala 1 : 64. Dan semua diorama juga cari yang skala 1 : 64. Biar imbang gitu,” tuturnya.

Baginya, bonsai diorama telah menjadi candu dalam hidupnya. Itu karena, ada kepuasan tersendiri setelah melihat dengan seksama bonsai yang telah selesai dibuat. Selain itu, proses pembuatannya pun mengajarkan kesabaran, ketelitian, dan kehati-hatian. “Karena bonsai diorama itu kan kecil. Jadi harus imbang juga skala perhitungannya,” ujar pemilik bengkel custom Fuctory Brother ini.

Untuk mengembangkan hobi yang kini menjadi bisnis itu, Catra berencana mencari partner yang bisa diajak kerja sama dalam membuat galeri bonsai diorama. “Ya semoga dalam waktu dekat ini ada yang bekerja sama mengenai galeri bonsai diorama itu,” tandasnya. (cr8/ton)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya