RADARSEMARANG.COM – Komunitas Sepeda Federal Demak (Fedem) memang terbilang baru dibentuk. Tepatnya pada 23 Januari 2021. Anggotanya sekitar 35 orang. Namun komunitas gowes ini telah mendapatkan apresiasi elemen masyarakat penggemar persepedaan.
Ketua Fedem Amir Mahmud menuturkan, terbentuknya Fedem ini diawali dengan seringnya bertemu antarpenghobi sepeda, khususnya pemakai sepeda merek Federal. “Ya, kita ketemu di jalan. Ngobrol-ngobrol lalu ada pemikiran untuk membentuk komunitas Fedem ini,”ujarnya.
Menurutnya, pembentukan komunitas itu juga terinspirasi dari pesepeda yang tergabung dalam komunitas Federal Semarang (Fedsemar). Dari interaksi dengan berbagai komunitas sepeda lainnya itulah, ide dan gagasan membuat komunitas menjadi prioritas utama. “Apalagi, komunitas Federal ini juga sudah ada secara nasional. Dengan demikian, setelah Fedem terbentuk, kita koordinasikan dengan kepengurusan di Jateng dan pusat,” ujarnya.
Terbentuknya Fedem juga membangkitkan semangat anggota yang tergabung untuk kreatif mengadakan berbagai kegiatan gowes bareng. Selain hari-hari biasa juga kegiatan tiap hari Minggu. Adapun rute jalan yang ditempuh saat gowes selalu berganti. Sebagai contoh, ambil rute Mranggen-Semarang atau Mranggen-Demak. Agar lebih menarik, rute yang dilalui kebanyakan jalur jalur desa atau perkampungan. “Sekali mengayuh, rute yang kita jelajahi terlampaui,” katanya.
Menurutnya, banyak inspirasi yang mewarnai kegiatan saat melalui jalan jalan pedesaan. Rute paling jauh selama ini baru Demak-Waduk Kedungombo dan Kudus. Pergi pulang (PP). Kegiatan lain juga turut kegiatan seperti jambore daerah untuk komunitas Federal. “Agustus nanti rencananya ada jambore Federal se-Jateng di Semarang. Kita jadwalkan untuk ikut event tersebut,” kata Amir.
Selain itu, kegiatan sosial juga menjadi bagian dari apa yang dijalankan para pegiat sepeda Fedem. “Saat puasa Ramadan yang lalu, kita bersama sama membagi takjil,” imbuhnya. Untuk menambah kreatifitas dan menyemarakkan kegiatan, maka saat bersepeda bersama juga diupayakan pakai seragam komunitas semacam jersey.
Amir menambahkan, anggota yang turut komunitas, sepeda yang dipakai harganya rata-rata antara Rp 1 juta hingga Rp 2 juta. tergantung tipe yang disukai. Bahkan, banyak pula yang pakai sepeda Federal zaman dulu (jadul) tahun 90-an. Agar menarik dan tampil keren, ada yang dimodifikasi kerangkanya.
Untuk menjaga kebersamaan, para anggota membudayakan saling tolong menolong dalam berbagai macam kesulitan, utamanya saat bersepeda bareng di jalan. Misalnya, jika ada sepeda yang mengalami gangguan atau kerusakan, maka diperbaiki bersama sama. “Kita praktikkan gotong royong melalui kegiatan gowes seperti ini. Kita utamakan persaudaraan dan keguyuban. Ini sesuai dengan tagline Demak, Terus Guyub Rukun Mbangun Demak,” katanya. (hib/ton)