30.9 C
Semarang
Tuesday, 24 June 2025

Cek Kesehatan sebelum Terapkan Pola Makan Plant Based Food

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM – Pola makan tentunya sangat berpengaruh terhadap kesehatan. Jika tak pandai tebang pilih makanan, kesehatan akan terancam. Apalagi pada era pandemi Covid-19 yang rentan terhadap penyakit. Untuk menjaga daya tahan tubuh, pola makan plant based food (makanan nabati) bisa menjadi pilihan.

Meski dikenal sebagai pola makan untuk orang yang sedang menjalani diet, namun cara ini bisa digunakan agar tubuh lebih sehat.

Seorang ahli gizi, dr Risky Ika Riani, Sp.GK menjelaskan, pola makan ini merupakan pengganti daging namun menggunakan bahan dari tumbuh-tumbuhan atau nabati. Plant-based food bukan hanya bicara tentang makanan nabati pengganti daging, tetapi juga menggunakan kedelai, kacang almon, sereal padi, dan lain-lain.

“Inti dari pola makan plant-based adalah anda hanya makan yang bersumber dari tumbuhan. Makanan ini tinggi serat, dan rendah lemak,” jelasnya kepada RADARSEMARANG.COM.

Pola makan ini sudah diterapkan sejak 1980-an. Saat itu, banyak masyarakat yang mulai sadar akan kesehatan, karena sudah berkembang penyakit kronis. Lantas mencari makanan yang tinggi serat, dan rendah lemak yang memiliki dampak lebih baik ke depannya. Untuk mencukupi kebutuhan gizi, pelaku plant based food ini masih mengonsumsi makanan karbohidrat, namun tetap membatasi beberapa protein hewani. Kendati demikian, gizi seimbang masih tercukupi karena masih tergantikan dengan beberapa protein nabati yang dikonsumsi.

Menurut Dokter Spesialis Gizi Klinik RSUD Tugurejo ini, gizi pelaku pola makan plant based food tetap tercukupi apabila dari segi jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi seimbang, dan beragam. Artinya, tidak mengonsumsi makanan yang sama secara menerus-menerus. Selain itu, selama kondisi tubuh bagus dan pencernaannya baik.

“Jadi makanannya di-mix, tidak hanya itu-itu saja. Selama jumlah makan dan jenisnya beragam ada kacang-kacangan, biji-bijian mix and max zat gizinya baik,” tandasnya.

dr Rizky menambahkan, pola makan ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Seperti menurunkan berat badan, menurunkan risiko diabetes, mencegah obesitas, serta menaikkan imun. Meski begitu, plant based food tidak dianjurkan bagi penderita beberapa penyakit tertentu seperti kanker, dan gagal ginjal. Sebab mereka harus banyak makanan protein dari hewani, bukan nabati.

“Saya rasa tidak dianjurkan untuk pasien gagal ginjal apalagi yang sudah kronis, dan hemodialisis atau cuci darah, karena akan memperberat kerja ginjal,” paparnya.

Sedangkan bagi penderita kanker, mereka membutuhkan protein hewani karena mengalami anemia dan butuh tambahan zat besi, serta asam folat. “Nah kalau dibatasi untuk makanan protein hewani justru akan semakin memperparah kondisi,” tambahnya.

Untuk itu, dr Rizky menyarankan sebelum melakukan pola makan ini harus berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter. Harus dicek, apakah ada pantangan yang kontraindikasi atau tidak. Apabila baik, boleh dilakukan, yang penting harus banyak minum air putih. Karena plant based food mengandung banyak serat. Selain itu, dengan berkonsultasi akan dilakukan monitoring secara bertahap, terarah dan mendapat pantauan dari dokter. “Kalau bisa ke dokter sebulan sekali supaya bisa dimonitoring,” ujarnya.

Rizky menambahkan, aturan makannya, ia menganjurkan makan tiga porsi makan besar ditambah selingan di sela jam makan. Dalam satu menu, diisi sayur atau buah, kacang-kacangan, biji-bijian, wolgreen, karbohidrat seperti umbi, atau nasi merah, sisanya protein seperti tahu tempe tahu. Pengolahannya harus menggunakan bahan alami, tanpa modifikasi, tanpa rekayasa genetik, tanpa pewarna, tanpa pemanis, dan tanpa MSG. (ifa/zal) 

 


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya