RADARSEMARANG.COM – Apa yang pertama kali terlintas jika mendengar bangunan terbengkalai (abandoned places)? Seram, kelam dengan banyak cerita mistis di dalamnya bukan? Lantas bagaimana jika tempat ini justru menjadi daya tarik wisata bagi beberapa kalangan. Seperti halnya yang dilakukan Dewi Utami Karyawati. Seorang traveller asli Semarang.
Dewi mengaku lebih tertarik dengan abandoned places dibanding dengan destinasi wisata mainstream. Yang notabene banyak dicari orang.
Bukan sensasi seram dan menantang adrenalin yang membuatnya menyukai kegiatan tersebut. Namun justru keeksotisan bangunan tua yang membuatnya tertarik untuk berkunjung ke sana. Dewi mengaku banyak abandoned places yang memiliki desain arsitektur mengagumkan. Yang jarang ditemui dari pada bangunan modern saat ini.
“Jadi karena memang tidak mencari tempat horror ya, makanya saya kalau mengunjungi selalu siang hari. Tapi banyak yang salah presepsi mengira saya mencari tempat berhantu,” ujarnya.
Selain itu, dalam memilih abandoned places ia tidak sembarangan. Ia selalu mencari tempat yang memiliki nilai sejarah. Dewi pun mempelajari sejarah tempat tersebut terlebih dahulu. Dan mencocokan kembali dengan kenyataan saat melakukan travelling. Baginya setiap tempat yang dikunjungi memiliki berbagai macam cerita menarik di dalamnya. Hingga akhirnya membuat tempat tersebut justru berakhir menjadi terbengkalai.

“Sebagai contoh ya di Singapura itu ada namanya Istana Woodneuk. Dulunya milik Sultan Johor, Sultan Abu Bakar untuk istrinya yang keempat. Nah, sebelum terbangkalai ternyata ada sejarah panjang. Misal pernah menjadi saksi meninggalnya 700 orang tenaga medis saat penjajahan Jepang, sempat mengalami kebakaran hebat saat tahun 2006 dan masih banyak lainnya,” lanjutnya.
Tak terhitung sudah banyak abandoned places yang ia kunjungi. Tidak hanya di Indonesia. Namun luar negeri juga seperti 99 Door Mansion di Penang Malaysia, Old Changi Hospital Singapura, Rumah Sakit Tembakau di Deli Medan, New World Mall Building, Bangkok Thailand dan masih banyak lainnya. Semua pun memiliki sejarah dan pesona tersendiri. Ia mengaku abandoned places terbaru yang masuk daftar list selanjutnya adalah Chernobyl Exclusion Zone di Ukraina dan Hotel Pondok Indah Bedugul Bali.
“Kenapa ke Chernobyl ya karena penasaran dengan bekas dari kecelakaan reaktor nuklir tahun 1986. Karena kabarnya sampai saat ini masih ada radiasinya. Sedangkan untuk hotel Tommy Soeharto katanya megah. Tapi berhantu. Nah penasan dengan kisahnya seperti apa,” katanya.
Dirinya membagikan ada beberapa poin yang harus diperhatikan bagi siapa pun yang tertarik dengan hal sama dengannya. Lebih lagi yang ingin melakukan hal serupa. Yang pertama, selalu memperhatikan faktor keamanan. Penting bagi siapa pun untuk berhati-hati dalam menjelejahi abandoned places.
Pasalnya kecendrungan bangunan yang ada sudah berusia tua dan rapuh. Sehingga bisa saja mencelakai diri seandainya ada lantai atau atap yang rubuh. Selain itu adalah izin. Jangan sembarang memasuki bangunan yang tak berizin. Lebih baik mengunjungi tempat yang memang diperbolehkan. Pasalnya bisa saja jika melanggar bukannya menjalankan travelling. Namun justru malah ditangkap pihak yang berwenang.
“Dan terakhir meskipun saya sendiri tidak pernah diganggu, tapi selalu berdoa dan minta izin sebelum mengeksplore. Karena setiap bangunan pasti ada penghuni. Jadi apa salahnya untuk izin dulu daripada hal yang tidak diinginkan selama melihat-lihat bangunannya kan,” tandasnya. (akm/zal/bas)