RADARSEMARANG.COM – Jembatan Kali Tanggi terletak di jalan utama Solo-Semarang. Tepatnya di daerah Tengaran, Kabupaten Semarang. Jembatan ini biasa juga disebut dengan jembatan kembar karena terdapat dua jembatan yang bersebelahan. Sebagian warga lokal juga menyebutnya dengan Buk Tanggi.
Banyak peristiwa yang terjadi di Jembatan ini seperti kecelakaan beruntun, mobil terjungkal ke jurang, tiba-tiba ada kendaraan mogok dan lainnya. Penerangan yang minim membuat jembatan ini terlihat angker. Terutama saat malam hari. Perasaan merinding pun selalu menyelimuti saat melewati jembatan ini.
Salah seorang warga Tengaran, Alvian Muhammad Ammar, 22, mengatakan di jembatan ini pernah ada kecelakaan Tentara Batalyon yang sampai saat ini menjadi penunggu Jembatan Kali Tanggi. Wujudnya ada yang tanpa kepala. Posisi mereka berada di sungai tepatnya di bawa jembatan. Tak hanya itu di jembatan ini juga di jaga ada ular raksasa.
“Disana ada manusia bertubuh ular, besarnya menyerupai pohon kelapa. Namanya Nyi Sri Nawang Wulan dan menjadi ratu di Buk Tanggi,” jelasnya kepada RADARSEMARANG.COM.
Ia menambahkan pernah mengalami kejadian yang tidak mengenakkan. Yakni dililit Nyi Sri Nawang Wulan.
“Saat saya pulang bekerja jam 12.00 malam. Posisi saat itu sepi dan kendaraan saya tiba-tiba mogok di tengah jembatan. Ternyata motor saya dililit ular raksasa, ” tambahnya.
Menurutnya masih banyak penunggu di Jembatan Kali Tanggi ini. Saat ditemui ia menjelaskan letak-letak penunggu. Disebelah utara jembatan ada satu pocong, kemudian di pohon durian yang berada di tengah jembatan pertama dan kedua ada sosok laki-laki yang rambutnya pirang menyerupai rambut jagung. Ia menambahkan tidak semua makhluk halus disini mengganggu. Namun beberapa ada yang iseng memunculkan diri hingga akhirnya menyebabkan kecelakaan.
Warga lain Dlhohwatul Muyasiroh mengatakan di Jembatan tersebut juga di tunggu sepasang pengantin yang baru menikah dan mengalami kecelakaan hingga akhirnya tewas dan menetap di jembatan.
“Dulu salah satu pekerja bapak saya. Saat sedang mengaliri air di sawah itu melihat sepasang pengantin sedang mencuci kaki mereka. Saat ditanya pengantin tersebut menjawab Saya nganten anyar pak ingkang kecelakaan sonten meniko. Itu posisinya jam 01.00 malam,” paparnya.
Selain itu Muyas sapaan akrabnya juga menjelaskan adanya jalan lain yang tidak terlihat. Jalan tersebut menghubungkan ke kerajaan alam ghaib.
“Orang yang kecelakaan itu biasanya mereka keslimur. Karena tepat di sebelah selatan jembatan ada jalan yang besar dan terang benderang menyerupai jalan tol untuk menuju ke kerajaan alam ghaib. Nah biasanya orang-orang itu dilihatkan jalan ini hingga akhirnya mereka kecelakaan,” pungkasnya. (kap/fth)