27 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

Serem! Peri dan Bajul Kerap Menampakkan Diri di Kali Tuntang Lama Demak

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM – Sungai Tuntang Lama yang membelah Kota Demak tidak hanya kaya dengan sejarah kewalian saja. Namun, sungai yang kini dijadikan taman kota ini juga memiliki kisah misteri. Warga setempat bercerita, di sekitar Jembatan Taman Pahlawan, kerap ada penampakan makhluk halus. Wujudnya perempuan. Sosok misterius itu juga sering menampakkan diri di sekitar Jalan Kiai Singkil dan depan Taman Kanak-Kanak (TK).

“Dulu itu, kalau ada orang jualan sate, peri ini ikut membeli sate. Saat dibakarkan sate, orangnya malah hilang. Karena itu, agar tidak takut, kalau beli sate ya bareng-bareng,” ujar Kiai Sodikin, warga Kelurahan Mangunjiwan, Kecamatan Demak Kota.

Kejadian aneh lain, saat itu ada orang yang sedang duduk santai di sekitaran Jembatan Siwalan, namun tak ada angin taka da hujan, tiba-tiba orang tersebut nyemplung ke Sungai Tuntang. Itulah bajul atau buaya. “Kalau sudah nyemplung byuuur ke Kali Tuntang, ya langsung hilang,” katanya.

Menurut Kiai Sodikin, sejumlah titik di sepanjang Sungai Tuntang dulu dikenal gawat, dengan adanya penampakan makhluk gaib. Dia menuturkan, Sungai Tuntang Lama di zaman Walisongo diartikan sebagai tuntunan, yang akhirnya jadi panutan atau pegangan hidup bagi orang Islam.

“Tuntunan ini dulu yang mempopulerkan adalah Sunan Kalijaga saat berdakwah di tengah masyarakat,” katanya. Sungai Tuntang Lama ini bermuara di Pantai Morodemak, Kecamatan Bonang.

Dulu, alur Sungai Tuntang merupakan akses keluar masuk perahu atau kapal para pedagang yang kemudian berkaitan dengan sejarah peradaban Demak sebagai Kota Wali. Dari sejarahnya, selain adanya penampakan misterius makhluk gaib, jalur Sungai Tuntang Lama ini, tepatnya yang berada di belakang Kantor Pos Demak merupakan tempat keberadaan Kebo (kerbau) Ndanu atau Kebo Landoh.

Kebo Ndanu ini menjadi sarana kendaraan Mbok Ratu Mas Muria. Aliran Sungai Tuntang ini, tembus hingga Alun-Alun Kota Demak, tempat alat perang Joko Tingkir. “Dulu itu, ada sumber air yang diyakini bisa menyembuhkan luka. Sekarang sudah tidak terurus. Padahal, itu peninggalan Sunan Kalijaga,” katanya.

Dari sisi sejarah, Sungai Tuntang, tepatnya di kawasan Bhayangkara juga ada tempat wudlu atau tempat bersucinya Syekh Muntolab. Tokoh pergerakan Islam era Walisongo. Di sisi barat Sungai Tuntang, utamanya di wilayah Desa Karangmlati, juga terdapat onggokan kayu Ndanu peninggalan Syekh Jinjang. Ada makam kembar di sisi kanan jalan raya Karangmlati.

“Sepanjang sisi kanan kiri Kali Tuntang banyak terdapat makam para wali (Waliyullah). Termasuk, ada Makam Mbah Gunung di Kelurahan Mangunjiwan. Jadi, sepanjang Kali Tuntang sampai arah laut Bonang banyak makam wali,” ujarnya. (hib/zal)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya