RADARSEMARANG.COM – Sederet gedung tua di Kemijen, Semarang Timur, Kota Semarang ini tampak sepi. Warna catnya memudar dan kusam menandakan gedung ini telah lama ditinggalkan. Aura mistis begitu terasa ketika menyaksikan bangunan mangkrak itu. Bangunan itu dulu adalah Stasiun Semarang Gudang.
Gedung stasiun sebagai bangunan utama sekaligus pusat kegiatan pengangkutan barang dengan kereta api. Bangunan memiliki pintu untuk bongkar-muat barang dengan gerbong tertutup.
Lantaran daerah tersebut sering tergenang rob, maka stasiun ini ditutup pada tahun 2008. Kini stasiun berubah menjadi tambak dan rawa-rawa. Aura menyeramkan sangat terasa. Kamis (4/11/2021) pukul 21.00 wartawan koran ini memasuki lokasi paling ujung.
Mendadak bulu kuduk berdiri melihat gedung tua berlumut itu. Gelap, tidak ada penerangan. Terdengar suara binatang rawa bak film horor, kian menambah suasana tegang.
Setelah berjalan melewati tiga plong gedung akhirnya bertemu dengan pos penjaga gedung. Lega rasanya. Wartawan koran ini ngobrol dengan dia. Anehnya dalam sela-sela bercerita terdengar suara langkah kaki dari salah satu gedung tengah. Padahal tidak ada orang lain selain kami.
Bimo bekerja di gedung itu sudah dua tahun. Selama dua tahun di sana kerap menjumpai hal-hal mistis. “Ini kan gedung yang sudah tidak dipakai tahunan wajar kalau ada hal mistis semacam itu. Di gedung samping tempat tidur saya sering kali terdengar tawa anak-anak kecil. Kadang-kadang terdengar suara tangis. Tapi kalau saya tengok tidak ada orang,” kata Bimo kepada RADARSEMARANG.COM, Kamis (4/11/2021) malam.
Ia juga mengaku pernah melihat wanita berambut panjang memakai gaun putih semacam kuntilanak tertawa-tawa di sekitar gedung tersebut. Tidak hanya itu, tengah malam dilihatnya orang perawakan besar meraung-raung di pojok gedung.
Cerita seram itu juga dituturkan warga sekitar gedung stasiun. Wawan namanya. Menurutnya, dulu sebelum rel kereta terendam air warga kerap melihat ular berkepala manusia di area tersebut. Diceritakan, temannya pernah melihat ayam aneh berada di rel kereta api itu sampai orang itu tidak bisa bergerak.
Di tempat pembuangan sampah tidak jauh dari gedung tua itu warga melihat wanita berambut panjang dengan muka berdarah-darah. “Suatu ketika ada anak dari tetangga saya main di sana, tiba-tiba mimisan. Padahal sebelumnya tidak pernah seperti itu,” tutur Wawan. (bam/lis)