RADARSEMARANG.COM – Suasana di Rumah Sakit (RS) Ibnu Sina Magelang, malam itu gelap gulita. Tidak ada penerangan. Sudah sekitar 10 tahun rumah sakit ini mangkrak. Kondisinya tidak terawat. Rumput liar pun memenuhi setiap sudut bangunan.
Berbekal senter handphone, malam itu wartawan Radar Semarang masuk ke kompleks bangunan RS Ibnu Sina. Datang berempat. Namun salah satu teman memilih menunggu di jalan raya. Ia enggan masuk ke RS yang dianggap angker tersebut.
Dengan mengumpulkan keberanian akhirnya kami bertiga masuk ke kompleks bangunan RS Ibnu Sina. Satu orang perempuan dan dua orang laki-laki. Suasana pun sangat sepi. Hanya ada suara jangkrik yang saling bersautan. Saat itu jam menunjukkan pukul 22.15. Awalnya kami hanya sekadar berdiri di halaman depan rumah sakit.Namun karena penasaran kami mendekat ke tempat lobi bangunan. Aura langsung berbeda. Tidak seperti saat di luar kompleks rumah sakit. Selama hampir 10 menit kami di lobi. Tiba-tiba teman perempuan bernama Riri merasakan hal aneh.”Kakiku kok yang kiri panas ya,” kata Riri.
Kami pun mencoba meyakinkannya kalau tidak apa-apa. Rasa penasaran dan ingin masuk ke dalam ruang rumah sakit kosong itu pun semakin tinggi. Namun sayangnya pintu terkunci. Ingin mencari pintu alternatif lain, namun sayangnya jalan samping rumah sakit sudah tertutup rumput yang lebat. Sehingga kami putuskan untuk mengambil foto dari lobi rumah sakit dan beberapa sudut lainnya.
Namun kali ini Riri kembali merasakan yang aneh. Ia mendengar suara gemuruh di sekitar bangunan rumah sakit.
Memang, sepintas agak mendengar, seperti ada bunyi gemuruh tersebut. Seperti ada yang sedang beraktivitas di dalam rumah sakit itu. Namun tidak ada orang dan kondisinya sangat gelap.
Wartawan koran ini pun jadi teringat cerita dari tukang tambal ban bernama Fany, yang ada di samping rumah sakit Ibnu Sina. Menurutnya, ketika masuk ke komplek RS Ibnu Sina beberapa orang sering merasa panas badannya. Kemudian setelah itu akan melihat makhluk halus di sana.
“Suasana berbeda mas kalau masuk ke Rumah Sakit Ibnu Sina, rasanya panas. Beberapa orang ada yang melihat kuntilanak, pocong, kemudian sosok anak kecil,” katanya.
Sambung Fany, dulunya saat pembangunan rumah sakit tersebut, para pekerja proyek sering melihat penampakan makhluk halus dan membuat mereka tidak kerasan.
Karena keangkerannya itu, setiap Jumat kliwon dan Selasa kliwon banyak orang yang melakukan
uji nyali di Rumah Sakit Ibnu Sina.
“Sudah banyak mas yang datang untuk uji nyali. Karena terkenal angker,” imbuhnya.
Cerita tentang keangkeran RS Ibnu Sina juga datang dari Rano, warga yang mengontrak rumah di dekat RS tersebut. Ia menempati rumah tersebut sejak lima tahun lalu. Ketika pertama menempati rumah itu, sang istri sempat kerasukan makhluk halus.
“Makhluk halus pasti banyak mas, karena kan rumah sakit mangkrak tidak terawat,” tutur penjual soto ini.
Ia juga mengatakan, anaknya yang berumur 6 tahun sering menangis, ketika diajak bermain ke halaman RS Ibnu Sina. Kata Rano, sebelum menangis, mata anaknya itu biasanya memandangi sekitar rumah sakit.
“Anak saya yang umur 6 tahun memang istimewa, bisa melihat hal-hal ghaib. Namun ia belum bisa berbicara,” jelas Rano.
Di samping itu, Rano juga pernah melihat mobil mogok di halaman RS karena ditumpangi pocong. Namun saat pocong itu menghilang mesin hidup mobil menyala kembali.
“Kejadian itu dialami oleh salah satu orang yang sedang test drive mobil di halaman rumah sakit saat malam hari,” cerita Rano. (man/zal)