RADARSEMARANG.COM – Bangunan tua kompleks militer di wilayah Jalan Ksatrian Jatingaleh ini sudah berubah menjadi permukiman warga. Bangunan dengan tulisan KBPT dan angka 1924 ini merupakan bekas rumah sakit militer.
Di tempat ini, masih terlihat jelas bekas bangunan rumah sakit. Yakni adanya lorong-lorong dan beberapa gedung tua yang dulunya digunakan sebagai ruang inap atau bangsal, dapur umum, dan sebagainya. Kini bangunan yang masih utuh digunakan sebagai tempat pertemuan warga.
Sesepuh setempat Supandhi menceritakan, terdapat 6 gedung asli buatan era Belanda yang masih berdiri di kompleks bekas rumah sakit ini. Setelah kompleks tersebut diambil alih Kodam IV/Diponegoro, didirikan lah barak-barak baru.
“Setelah penjajahan Belanda berakhir, bangunan ini kosong dan tidak berfungsi lagi. Oleh pemerintah Indonesia, khususnya TNI AD, bangunan ini digunakan sebagai asrama tentara,” ujar pria 79 tahun ini kepada RADARSEMARANG.COM.
Dahulu, lanjutnya, bangunan megah di depan kompleks Batalyon Arhanudse-15 ini masih dipenuhi pepohonan rindang. Suasananya kelam dan mencekam. Meski begitu, para tentara yang telah bertugas lama dan tak memiliki tempat tinggal di Semarang, bersedia untuk tinggal di gedung ini.
Mereka yang kali pertama tinggal di tempat ini memanfaatkan lahan kosong di antara bangunan bekas rumah sakit untuk berkebun. Mereka pun memutuskan untuk menetap dan membangun rumah tangga hingga memiliki anak cucu. “Yang tinggal di sini ya sudah anak, cucu, bahkan cicitnya. Karena sudah lama tinggal di sini, mereka pun gak pindah,” terangnya.
Salah satu warga asli setempat Yoram Soekarno berkisah, masyarakat hingga kini masih sering mengalami gangguan spiritual, terutama orang-orang baru atau tamu. Menurut rumor yang beredar, lanjutnya, ada yang pernah melihat sosok genderuwo, kuntilanak, hingga kambing bertubuh panjang. “Yang paling terkenal, katanya ada yang pernah lihat sosok suster ngesot di area lorong,” ungkap Yoram, pria 50 tahun ini.
Hal ini juga diamini oleh Nani, warga yang punya usaha laundry dekat area eks RS militer itu. Ia pernah mendengar dari warga sekitar bahwa pernah melihat penampakan suster ngesot di lorong. “Kalau saya sendiri pernah diganggu beberapa kali. Pernah lihat penampakan dokter atau suster berjalan di lorong, lalu menghilang.” jelas ibu berusia 47 tahun ini.
Menurutnya, kejadian janggal lain juga dialami orang-orang terdekatnya yang sedang berkunjung atau melintas di daerah tersebut. “Teman ibu saya pernah melihat ada trolley buat makanan pasien jalan sendiri di area lorong. Di dekat situ juga ada rumah tua, katanya sering dengar suara anak-anak sedang main,” ujarnya.
Nani menambahkan, adiknya pernah mengalami hal mistis di dekat SD N 2 Jatingaleh saat masih kecil. “Bangunan Belanda yang ada di SD itu juga bagian dari rumah sakit. Dulu ada pohon beringin besar di dekat situ. Adik saya waktu lewat pernah kejatuhan semacam organ jantung yang masih berdenyut,” tuturnya.
Sesampainya di rumah, lanjutnya, benda asing itu diberikan kepada sang ayah. Kemudian langsung dikuburkan karena menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. (mg3/mg4/ton/bas)