26 C
Semarang
Saturday, 14 June 2025

Terdengar Suara Tangisan hingga Pocong di atas Pohon

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM – Bagi masyarakat Kota Semarang dan sekitarnya, nama Taman Wonderia sudah tidak asing lagi. Objek wisata di Jalan Sriwijaya itu sempat menjadi yang terbesar di Jawa Tengah. Namun kini kondisinya mangkrak. Sebagian orang menganggap kawasan tersebut angker.

Taman Wonderia sudah ditutup pada 2007. Belasan tahun tak diurus. Kondisinya sekarang menyerupai hutan. Banyak ditumbuhi tanaman liar. Sejumlah sisa wahana di dalamnya dibiarkan terbengkalai. Berkarat dan ditumbuhi tanaman perdu.

Pantauan RADARSEMARANG.COM, hampir semua bagian bangunan rusak. Atap di gerbang masuk banyak yang ambrol. Masuk ke dalam  Wonderia, kondisinya menyerupai hutan. Akses jalan masuk ke dalam sudah tidak terlihat karena dipenuhi tanaman perdu menjulang tinggi. Maklum saja, sudah 13 tahun mangkrak.

Sang pengelola meninggalkannya begitu saja, setelah mengetahui kontrak bersama Pemkot Semarang, selaku pemilik aset lahan tidak diperpanjang. Sedikit informasi, pemkot sengaja tak meneruskan kerja sama, karena pihak pengelola sudah wanprestasi.

Kondisi eks Wonderia yang tak terurus memunculkan kesan angker. Diperkuat dengan pengakuan sejumlah warga yang sering mendengar suara tangisan saat berkunjung di kawasan tersebut pada malam.

Walau pun mangkrak, namun objek wisata seluas tiga hektare itu sering menjadi jujukan sejumlah orang maupun komunitas yang ingin melihat suasana Wonderia saat tengah malam. Seperti SemarAngker.

Ketua Umum SemarAngker Pamuji Yuono mengatakan, dari mitos masyarakat sekitar, memang kawasan eks Wonderia itu sering muncul makhluk astral. Mulai Pocong, Kuntilanak, Genderuwo, Sundel Bolong dan lainnya. Bahkan saat melakukan jelajah malam ke kawasan itu, pihaknya sempat mendengar suara tangisan. “Cuma kami tidak pernah ketemu langsung,” kata Pamuji.

Ada beberapa hal yang harus dihindari jika masuk ke kawasan eks Wonderia. Salah satunya jangan menebang pohon atau tanaman di sana.  “Cuma pantangannya masih mitos. Tidak bisa dibuktikan ilmiah. Tidak diketahui sumber aslinya,” akunya.

Terlepas dari benar tidaknya penampakan, namun secara kasat mata jika berkunjung pada malam hari dijamin merinding. Itu disebabkan adanya properti ‘penampakan’. Seperti pocong-pocongan yang diikat di atas pohon.

“Dari jauh mirip seperti pocong, setelah didekati ternyata cuma mainan, mungkin youtuber demi rating dan viewer, dia buat penampakan-penampakan hoax. Padahal saat kami jelajah aman-aman, tidak menemukan yang aneh-aneh (hantu),” ujarnya.

Ketika menelusuri lebih jauh, ada empat sampai lima makam. Yakni makam Mbah Genuk, Mbah Kliwon dan kerabatnya. Mereka dianggap yang mendirikan perkampungan itu atau pekunden. “Cuma di makan itu, tidak kami anggap mistis, bahkan saat kami jelajah di kawasan itu, kami kirim doa,”ungkapnya.

Menurutnya, bangsa jin memang ada, tapi harus bisa disikapi dengan smart and wise. (jks/zal/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya