31 C
Semarang
Friday, 20 December 2024

Naila Zulfa, Kuliah di Mesir Dibiayai PBNU

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, SEJAK dulu, Naila Zulfa berkeinginan untuk melanjutkan studi S1 di Indonesia dan S2 di luar negeri. Akan tetapi pada saat SMA, Naila ditawari oleh KH Ahmad Izzuddin Abdurrahman untuk melanjutkan S1 di Universitas Al-Azhar Mesir dengan beasiswa dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Sebelumnya, Naila belum menyiapkan bekal untuk kuliah di Mesir. Sebab, dari dulu suka bahasa Inggris dan ingin kuliah di luar negeri yang notabene bukan negara Islam, seperti Oxford dan Harvard University. Hanya dengan perasaan yakin, Naila menerima tawaran itu, karena sudah diberi kepercayaan dan siapa tahu jadi jalan menuju kesuksesan.

“Pada saat itu bapak saya setuju banget, karena manut dengan dawuh beliau. Tapi ibu saya punya naluri khawatir karena jauh, tapi lama-lama memperbolehkan,” ujarnya kepada RADARSEMARANG.COM.

Ketika awal semester, mahasiswi semester 4 ini mengalami kendala di bagian administrasi, sehingga kurang lebih selama satu tahun tidak mendapatkan beasiswa.

“Kalo di Mesir bisa dibilang administrasinya tidak lebih maju dari Indonesia. Di sana masih pakai kertas-kertas. Saat ada kendala itu, otomatis fasilitas beasiswa juga dicabut. Saya yang seharusnya tinggal di asrama, jadi tinggal sendiri, nyari tempat tinggal sendiri. Tetapi Alhamdulillah sekarang sudah mendapatkan beasiswa lagi,” katanya.

Menurutnya, bekal yang harus disiapkan ketika ingin kuliah di Mesir, yaitu mental, kecakapan bahasa, dan iman yang kuat.

“Saya dulu mondok di pondok kitab, kalo di sini misalnya bicara pakai bahasa kitab kayak resmi banget. Jadi, soal bahasa saya merasa tertinggal jauh sama temen-temen. Akan tetapi, karena saya jurusan psikologi yang minoritas mahasiswa Indonesia, sehingga mau tidak mau saya harus berteman dengan mereka dan sedikit demi sedikit paham,” ujarnya.

Ketika semester satu dan dua, Naila memutuskan untuk aktif di berbagai organisasi, seperti PPMI (Persatuan Pelajar Mahasiswa Indonesia), PCINU (Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama), Fatayat NU, dan kepanitiaan-kepanitiaan acara yang ada di kampus.

Naila mengakui, Mesir merupakan negara yang lingkungannya keren, karena negeri para nabi, dan banyak makam-makam keluarga nabi serta ulama. Selain itu, negara tersebut juga dapat mencetak ulama-ulama Indonesia, karena di sana bisa belajar mendalami tafsir.

Banyak orang bilang Naila mahasiswi yang keren, karena bisa berkuliah di luar negeri. Tapi, menurutnya, di sisi lain malah menjadi beban tersendiri, karena ada orang-orang yang mempercayainya untuk menuntut ilmu di sana.

“Fokus dengan apa yang sudah direncanakan buat masa depan kita. Minta doa dan ridho guru, juga orang tua dan keluarga. Tetap menjadi pribadi yang kuat mental untuk menghadapi dunia yang ada aja cobaannya,” katanya. (rfk/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya