RADARSEMARANG.COM, Dhelvia Gerent Zainingrum fokus me-review buku di sela-sela kesibukan kuliah yang dijalani. Tidak hanya itu, dia juga aktif dalam membuat konten dakwah melalui akun Instagram-nya. Dhelvia—sapaan akrabnya–sudah melakukan kegiatan tersebut sejak 2020.
Ia menuturkan, kegiatan yang dijalani sekarang bermula dari kegemarannya membaca buku. Dhelvia gemar membaca sejak usia 7 tahun, karena sering melihat ayahnya yang juga hobi membaca.
“Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Suka membaca menurun dari ayah yang gemar membaca. Karena sering melihat ayah membaca koran, akhirnya suka membaca juga. Dulu diawali dengan membaca majalah Bobo,” katanya.
Mahasiswi semeter 5 Jurusan Manajemen Dakwah Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo ini mengatakan, berbekal pengetahuan yang didapat melalui buku bacaannya, dia mulai membuat akun Instagram yang khusus berisi hasil review buku.
“Dengan ilmu yang sudah didapat dari kegiatan membaca, saya tidak mau kalau hanya berhenti di diri sendiri. Mulai lah untuk membagikan insight terkait buku yang saya baca melalui akun Instagram @dhell.vievi,” ujarnya.
Review biasanya dia posting di story dan feed Instagram. Pada tahun ini dirinya sudah me-review sebanyak 35 buku yang terdiri atas review pendek dan review panjang. Untuk jadwal postingnya tiga kali dalam seminggu, pada Selasa, Kamis, dan Sabtu.
Selain review buku, ia juga membuat konten dakwah yang diposting di akun yang sama. Merasa kurang maksimal, dia memutuskan membuat akun Instagram khusus review buku @dhelviareads. Akun ini terbentuk sejak awal Agustus 2022.
“Merasa konten perbukuan bercampur dengan konten dakwah maupun lain-lain, dan merasa kurang maksimal untuk berkonten literasi, maka saya memutuskan membuat akun Instagram khusus review buku,” ucapnya.
Selain menulis dan menyebarkan konten dakwah, dia juga aktif dalam mengikuti event bedah buku melalui WhatsApp grup dan bedah buku di Gramedia Semarang. Dia berpesan agar pemuda sekarang perbanyak membaca buku dan melakukan kegiatan yang bermanfaat di masa muda.
“Masa muda cuma sekali. Sayang kalau tidak dimanfaatkan. Banyak-banyak membaca karena membaca itu jendela dunia. Walaupun diri terpenjara, jangan biarkan pikiranmu terpenjara,” pesannya. (mg7/aro)