RADARSEMARANG.COM, Kegemarannya pada kegiatan sosial dan bermasyarakat membuat Nutfatin Abiadhoh aktif di berbagai organisasi dan komunitas, baik di dalam maupun luar kampus.
Mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang ini aktif di Permadani Diksi (PDC) Cabang Semarang Raya, PMII Abdurahman Wahid, Femail in Action (FIA), Bidikmisi Community (BMC) UIN Walisongo Semarang, serta Lembaga Kesejahteraan Sosial Berbasis Mahasiswa (LKS-BMh).
Ia bergabung di LKS-BMh sejak 2019. Fatin –sapaan akrabnya–menjadi koordinator bimbingan dan penyuluhan sosial pada saat itu. Hingga kini telah berhasil menjadi ketua umum di lembaga tersebut.
Fatin menceritakan, awalnya ia berniat untuk mencari kegiatan berbasis sosial. Di UIN Walisongo ternyata sulit untuk menemukan kegiatan semacam itu.
“Saya mencari kegiatan sosial di kampus dan tidak menemukan yang cocok. Kemudian ada mahasiswi yang memperkenalkan LKS-BMh saat itu, ternyata banyak kegiatan sosial yang saya temui seperti mengunjungi panti asuhan,” ungkapnya kepada RADARSEMARANG.COM.
LKS-BMh merupakan lembaga mahasiswa pertama di Indonesia yang berfokus pada permasalahan sosial kemahasiswaan. Lembaga ini dikukuhkan pada 20 Desember 2017 dan dirintis oleh mahasiswa Aqidah Filsafat Islam (AFI) UIN Walisongo.
Dikatakan, di LKS-BMh, ia belajar untuk lebih bersyukur akan kehidupan, serta tulus dan ikhlas dalam setiap kegiatan yang diikuti. Saat ini, ia masih aktif melakukan kegiatan sosial seperti penyuluhan dan bimbingan sosial, pemberdayaan sosial, rehabilitasi sosial, dan perlindungan sosial.
Ke depannya, ia berharap mahasiswa bisa menjadi pelopor untuk memberantas kemiskinan dengan inovatif dan produktif di kehidupan bermasyarakat.
“Melalui LKS-BMh, kami akan mengadakan kerja sama dengan Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah maupun Kota Semarang untuk melihat permasalahan maupun krisis yang sedang terjadi di tengah-tengah masyarakat,” ucap mahasiswi semester akhir ini. (mg5/aro)