RADARSEMARANG.COM, MASA remaja menjadi waktu yang tepat untuk mengembangkan potensi diri. Salah satunya berkecimpung di dunia Generasi Berencana (GenRe).
Hal itu dialami Nadia Syadza Izdihar. Gadis 21 tahun ini menjadi finalis Duta Genre Kabupaten Kendal 2022.
Nadia –sapaan akrab Nadia Syadza Izdihar- menceritakan, usia 20-an menjadi waktu yang tepat untuk berkegiatan dan memilih kesibukan. Karena itu, dia mencoba mengikuti ajang pemilihan Duta GenRe Kabupaten Kendal.
“Awalnya saya tertarik dengan Duta GenRe karena saya melihat, mengalami, dan merasakan masa-masa remaja yang saya miliki ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin,” ungkapnya kepada RADARSEMARANG.COM, Minggu (6/11).
Gadis kelahiran Kendal ini mengira, pemilihan Duta GenRe itu simpel. Ternyata tidak sesimpel seperti yang dibayangkan. Ada beberapa babak yang harus dilewati.
Bahkan, sangat selektif. Itu karena, banyak materi yang harus dipahami. Lantaran menyangkut kehidupan remaja dan sangat rentan dalam pembentukan karakter.
“Karena nantinya kita akan berkecimpung di dunia keremajaan dan masalah-masalah yang dialami remaja,” kata putri pasangan Tugino dan Suparmi ini.
Tak hanya itu, mahasiswi Universitas Negeri Semarang (Unnes) ini juga harus pandai membagi waktu. Biasanya, dia membagi waktu secara fleksibel. Ia menggunakan perencanaan lebih awal yang dicatat melalui note dan kalender.
“Berhubung saya orangnya pelupa, jadi saya sangat terbantu dengan adanya note dan notif dari kalender satu hari sebelum acara seperti itu,” beber bungsu dari dua bersaudara ini.
Meski begitu, Nadia juga kerap menghadapi kesulitan. Namun dukungan 100 persen dari kedua orang tua membuatnya bersemangat dalam berkegiatan. Bahkan, Nadia sempat mengikuti program Asia Students Conference and Exchange Program.
“Orang tua tidak mengarahkan saya harus mengikuti program ini-itu, karena dari kecil saya sudah dibebaskan untuk menentukan pilihan secara mandiri,” katanya.
Ia berharap bisa menyelesaikan kuliah tepat waktu dengan gelar pujian. Dia juga berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi (S2). Selain itu, Nadia juga melaksanakan program pendewasaan usia perkawinan (PUP).
“Nah, harapan dari program itu bisa mengedukasi para remaja untuk tidak menikah di bawah umur, sehingga mereka bisa mempersiapkan perkawinan secara matang,” tandasnya. (dev/aro)
