29 C
Semarang
Tuesday, 14 October 2025

Sofiati Solekah, Bikin Alat Monitoring Kualitas Air Garam

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Sejak SMA, Sofiati Solihah sudah tertarik di bidang robotika. Gadis yang biasa disapa Sofiati ini melajutkan kuliah di bidang yang sama. Mahasiswi Program Studi Elektro Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) ini membuktikan kesukaannya terhadap bidang teknologi dengan menghasilkan karya monitoring kualitas air.

Alat ciptaannya saat ini dimanfaatkan oleh petani tambak garam di Pati, Jawa Tengah. Tujuannya untuk membantu petani garam dalam memonitoring nilai baume.

Menurutnya, ilmunya akan terus meningkat ketika ia membantu sesama. Alat ciptaannya berfungsi untuk monitoring kualitas air tambak garam melalui Internet of Things (IoT). Terdiri atas tiga sub-sistem, seperti sub-sistem panel surya sebagai sumber daya listrik, sub-sistem digitalisasi alat ukur baumemeter sebagai alat pengukur skala baume, dan sub-sistem aplikasi.

“Sub-sistem aplikasi ini bisa digunakan untuk melihat hasil monitoring melalui notifikasi pada smartphone. Sehingga kualitas air dapat dimonitoring secara real-time tanpa perlu terjun ke lokasi,” jelasnya kepada RADARSEMARANG.COM.

Dari sini, petani garam dapat menghemat waktu dan tenaga tanpa perlu datang ke tambak. Mereka bisa memonitoring nilai baume lewat aplikasi di smartphone yang telah disiapkan sebelumnya.

Gadis 21 tahun ini mengaku kuliah di bidang yang disukai bisa mengembangkan kreativitasnya dengan cepat. Sehingga kreativitas itu bisa membuahkan hasil karya yang bermanfaat bagi orang lain.

Putri pasangan Mahyani dan Sujiman ini mengaku ketika karyanya dapat bermanfaat bagi orang lain menjadi kebanggaan tersendiri untuknya.

“Dukungan dari keluarga, dosen, dan teman-teman sangat positif dalam mengembangkan potensi diri saya. Ke depan saya ingin membuat panel surya sebagai terobosan energi terbarukan,” katanya.

Selain itu, Sofiati aktif di komunitas kampus. Menurutnya, dengan berorganisasi dapat menambah ilmu dan pengalaman. Seperti public speaking, manajemen waktu, dan melatih kepemimpinan.

“Aktif di organisasi adalah salah satu bekal saya dalam menjalin relasi setelah lulus. Selain mendapatkan banyak ilmu softskill dan hardskill. Dengan organisasi harapannya mempermudah jalan saya untuk berkarir di dunia kelistrikan,” ujarnya. (kap/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya