RADARSEMARANG.COM, Eva Risti Winata sehari-hari menjadi penyiar Radio DAIS Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). Eva telah menjadi penyiar sejak 2011 silam saat masih duduk di bangku kuliah semester tiga.
Alumni KPI UIN Walisongo itu mengaku senang mendengar radio sejak kecil. Saat mahasiswa, ia mencoba melamar di berbagai stasiun radio hingga akhirnya diterima di Radio DAIS MAJT. Kini, ia telah mengantongi sertifikat penyiar madya, dan menargetkan tingkat utama dalam waktu dekat.
“Yang membedakan dengan lainnya, di sini kriteriannya juga harus bisa mengaji dengan baik,” ujarnya kepada RADARSEMARANG.COM.
Menurutnya, hal paling menantang dalam dunia radio, yakni membaca karakter pendengar yang tidak ditemui secara langsung. Hanya melalui interaksi pesan atau suara ia harus memahami minat pembacanya.
Merespon perkembangan zaman dan teknologi, ia juga harus berpikir kreatif agar pendengarnya tetap setia menyimak. Awal 2022, Eva mengusulkan program baru bernama Komunitas Bersuara yang memberi ruang bagi komunitas kecil untuk ikut bersuara dan berbagi di Radio DAIS.
“Mulai dari komunitas kuliner, disabilitas, cagar budaya, anak jalanan, sejarawan, sampai besok rencananya mau mengundang penggerak desa wisata juga,” ungkap penyiar bersuara empuk dan candu di telinga itu.
Tak cukup menguasai dunia penyiaran, pada 2015, Eva memutuskan untuk menambah skill public speaking dan mengikuti kelas khusus. Mulai 2018, ia telah menerima banyak panggilan MC profesional di berbagai acara.
Di samping suka berinteraksi dengan banyak orang, Eva juga memiliki ketertarikan di dunia fashion dan make up. Sehingga ia benar-benar menikmati tugas MC dalam berbagai tema acara, seperti wedding, seminar, atau acara semi formal. Untuk satu acara, biasanya ia mempersiapkan Q-card dari H-3.
Diceritakan, pencapaian terbesar yang paling berkesan baginya yakni menjadi MC di acara kementerian sebanyak tiga kali. Termasuk di antaranya acara Kemenag dan Kemenpora pada 2019 hingga 2021 lalu.
“Di acara besar kayak gitu banyak kesempatan belajar dengan tim, pengalaman bareng MC nasional, bagaimana bertemu dengan pejabat, dan berinteraksi dengan audiens yang lebih besar. Kemudian relasi juga bertambah,” imbuhnya.
Selain kesibukan karirnya, Eva kerap mengisi undangan pemateri profesional di sekolah hingga perguruan tinggi. Bahkan sejak 2015, ia rutin mengisi ekskul di SMA Negeri 5 Semarang untuk materi public speaking dan penyiaran.
“Setiap orang kan pasti diberi Tuhan kelebihan, tinggal bagaimana kita mengoptimalkan potensi diri supaya hidup tidak sia-sia, dan bisa jadi manusia yang bermanfaat,” pungkas pemilik akun instagram @evabrokoff ini. (taf/aro)