RADARSEMARANG.COM, Awalnya, Fadilatu Nuril Fatika hanya iseng. Namun kini justru mengantarkannya sebagai pebisnis muda yang sukses. Di usia 22 tahun, mahasiswi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) UIN Salatiga semester 7 ini menekuni bisnis thrift alias pakaian secondbrand.
Perempuan asal Magelang ini mengaku menekuni bisnis thrift sejak awal pandemi 2020. Ia merasa perkuliahan yang dilakukan secara daring sangat membosankan jika tidak diisi dengan kegiatan lain.
“Awalnya aku iseng-iseng jualan thrift karena termotivasi dari komunitas yang ada di Facebook. Eh, malah keterusan dan menguntungkan,” katanya kepada RADARSEMARANG.COM, Minggu (31/7).
Gadis yang akrab disapa Fatika ini mengatakan, pakaian secondbrand dari luar negeri nggak sejelek yang dikira sebagian warga. Justru ia melihat ke depannya thrift bakal naik daun. Dan ternyata benar, sekarang thrift sedang naik daun. Banyak anak muda tertarik untuk membeli secondbrand.
Meski sibuk berbisnis thrift, Fatika tetap memprioritaskan kuliahnya. Baginya, pendidikan tetap nomor satu. “Saya biasanya memanfaatkan waktu senggang di sela perkuliahan untuk berjualan,” ujarnya.
Dengan berjualan secondbrand, dara kelahiran Magelang, 3 April 2000 ini mengaku mendapatkan keuntungan hingga Rp 10 juta per bulan. Untuk ukuran mahasiswa, itu keuntungan yang tidak sedikit.
“Dari hasil bisnis thrift, saya bisa membeli sepeda motor, memenuhi kebutuhan hidup sendiri, bayar kuliah sendiri, beli emas buat tabungan, dan bisa nyewa kios buat store thrift,” katanya bangga.
Ia mengakui, saat ini masih ada orang yang menganggap thrift itu tidak pantas dan dianggap sebagai sampah. Karena itu, ia terus membangun image bahwa barang second itu tidak melulu sampah.
“Karena barang second bisa diolah kembali menjadi barang yang bermanfaat,” tegas putri pasangan Galih dan Siti Fadilah ini. (mg19/aro)