26 C
Semarang
Saturday, 21 December 2024

Nur Widya Rini, Lebih Disiplin dan Menghargai Waktu

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Nur Widya Rini baru saja mengikuti program beasiswa Global Undergraduate Exchange Program (Global UNGRAD). Mahasiswi Universitas PGRI Semarang (Upgris) ini mendapat kesempatan mengikuti beasiswa untuk kuliah di University of Wisconsin-Eau Claire, Amerika Serikat selama enam bulan. Banyak pengalaman baru yang didapatkan di sana. Baik dari segi cuaca dan budaya. Salah satunya tentang disiplin waktu. Mahasiswi jurusan Pendidikan Fisika ini mengaku kaget saat kali pertama tinggal di sana.

“Budayanya berbeda sekali kalo dibandingin dengan Indonesia. Orang Amrik itu disiplin dan sangat menghargai waktu. Jadwal kuliah pukul 09.00 dan selesai pukul 09.50. Dosennya datang pukul 08.50, dan pukul 09.00 tepat dosennya sudah membuka perkuliahan. Lalu pukul 09.50 tepat kuliah ditutup, meskipun materinya belum selesai,” jelasnya kepada RADARSEMARANG.COM.

Saat pulang ke Indonesia, disiplin waktu yang didapatkan selama kuliah selalu dipegang dalam kehidupan sehari-hari. Dara cantik ini mengaku senang kuliah di luar negeri. Menurutnya, dosen di sana benar-benar peduli dan mau membantu mahasiswa yang kesulitan.

“Meskipun saya mahasiswa asing yang terkendala bahasa, mereka mau membantu dan menjelaskan ulang kalau saya merasa kesulitan,” akunya.

Dara 21 tahun ini tidak pernah mengalami rasisme. Meski masyarakat terlihat cuek, tapi ia selalu dibantu saat membutuhkan pertolongan. Widya –sapaan akrabnya– selalu mengikuti budaya yang ada di sana. Setiap akhir pekan, ia menyempatkan waktu untuk berkumpul bersama dengan teman-temannya.

“Di sana umur 18 tahun sudah bebas minum alkohol. Karena saya muslim, jadi saya tolak secara halus. Mereka pun memahami. Biasanya saya disediakan susu dan jus sembari kita berbincang setelah sepakan penuh belajar,” tambahnya.

Alasannya mendaftar program tersebut, karena ia ingin menambah pengalaman selama kuliah. Kuliah di negara barat, terutama Amerika adalah impiannya sejak dulu. Menurutnya, negara tersebut adalah kiblat dari ilmu yang sedang dipelajari.

“Amerika Serikat itu merupakan kiblat dari ilmu fisika. Jadi, senang sekali bisa kuliah di sana. Harapannya, setelah lulus saya bisa mendapatkan beasiswa untuk kuliah di sana, dan pulang ke Indonesia untuk menjadi dosen,” katanya. (kap/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya