RADARSEMARANG.COM, Ana Muntadzirotul Maghfiroh termasuk gadis mandiri. Mahasiswi jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Tidar Magelang ini sudah menekuni bisnis online sejak dua tahun lalu.
Tinggal terpisah dengan keluarga selama kuliah, memaksa dirinya hidup mandiri. Kebutuhan kuliah terkadang tak terduga. Ia tidak mau terus merepotkan kedua orang tuanya.
“Kebutuhan membeli buku ini sering tak terduga. Dari sini aku putar otak untuk mencari penghasilan tambahan,” jelasnya kepada RADARSEMARANG.COM.
Dara 23 tahun ini mengandalkan WhatsApp dalam berjualan. Tak disangka, antusias teman-temannya pun cukup bagus. “Awalnya aku survei toko fashion baju, lihat harga sama bahannya. Kalau dirasa udah cocok, aku beli di situ,” katanya.
Banyak manfaat yang diperoleh dari pekerjaannya. Menjadi seorang penjual baju membuatnya banyak berlatih public speaking. Selain itu, ia juga belajar ilmu marketing. Tak hanya itu, ia juga bisa mengembangkan hobinya dalam mendesain baju, khususnya busana muslim.
“Dari kecil aku memang seneng desain baju. Harapannya, ke depan aku bisa mempunyai butik dengan semua baju adalah hasil rancanganku,” akunya.
Sekarang, putri pasangan Sholihin dan Toipah ini masih terus mengumpulkan uang demi mewujudkan cita-citanya. Ya, dara yang hobi memelihara kucing ini ingin mempunyai usaha di bidang fashion.
“Berawal dari jualan baju dulu. Paham pangsa pasarnya. Sembari nabung, aku juga terus belajar mengembangkan desain agar bisa mengikuti zaman,” katanya. (cr4/aro)